gambar disamping adalah mainan anak anak yang berbentuk balok
Ilustrasipermainan motorik halus anak usia 2-3 tahun. Foto: Shutterstock. 1. Bermain dengan pengencang pakaian. Siapkan barang-barang yang mempunyai retsleting dan kancing seperti dompet, tas, atau pakaian si kecil. Biarkan anak untuk berlatih menarik retsleting atau memasangkan kancing supaya ia nantinya terbiasa. 2.
Mainananak usia 4 tahun ke atas (usia prasekolah) Mainan yang si kecil butuhkan di usia ini adalah yang dapat mengembangkan empati, kerja sama, dan keinginan bersosialisasi dengan orang lain. Sebab di usia prasekolah, anak akan bertemu banyak orang baru dan harus mulai belajar beradaptasi dengan lingkungan yang juga baru.
Teruskanmenyelipkan semua ujung janur hingga mencapai ujung-ujungnya dan terbentuklah bola dari janur yang kita inginkan seperti Gambar 8. Potong sisa ujung janur yang berlebihan yang tidak cukup lagi untuk diselipkan ke dalam lipatan. Selesai. Demikian cara membuat bola mainan anak tradisional dari bahan janur daun kelapa.
2 Bongkar Pasang – Lego Classic Large Creative Brick Box. Mainan edukasi untuk anak yang selanjutnya adalah mainan bongkar pasang, yang bisa dibeli dengan merk Lego. Sudah sangat terkenal, sebagai mainan bongkar pasang, brand yang berasal dari Denmark ini, bisa digunakan untuk membuat banyak sekali kreasi.
PadaSiklus I nilai rata-rata yang diperoleh anak adalah 74,1 dan meningkat pada Siklus II dengan skor rata-rata 87; dan (2) Pada tahap pra-tindakan skor
mơ thấy người yêu có người khác. BerandaGambar di bawah adalah mainan anak-anak yang berbe...PertanyaanGambar di bawah adalah mainan anak-anak yang berbentuk balok, tersusun dari kubus-kubus satuan yang kongruen. Jika seluruh permukaan balok tersebut dicat banyaknya kubus satuan yang terkena cat pada dua sisinya saja ada....Gambar di bawah adalah mainan anak-anak yang berbentuk balok, tersusun dari kubus-kubus satuan yang kongruen. Jika seluruh permukaan balok tersebut dicat banyaknya kubus satuan yang terkena cat pada dua sisinya saja ada.... 16182428NMN. MustikowatiMaster TeacherMahasiswa/Alumni Universitas Negeri JakartaPembahasan1 x 4 + 4 x 4 + 2 x 4 = 4 + 16 + 8 = 28.1 x 4 + 4 x 4 + 2 x 4 = 4 + 16 + 8 = pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!TKTiara KhoirunnisaKalo bisa lengkap ya seperti di kasih 'ketahui' nya dan 'di tanya'©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Ada baiknya ketika membelikan mainan anak, pilih yang punya manfaat edukasi, sehingga ia bisa bermain sambil belajar. Contohnya seperti mainan balok. Namun, kamu juga perlu sesuaikan dengan usia anak. Sara Schmitt, asisten profesor di departemen Human Development and Family Studies, Purdue University bersama rekan sesama peneliti membuat sebuah penelitian yang berjudul “Using block play to enhance preschool children’s mathematics and executive functioning A randomized controlled trial” pada tahun 2018. Dalam penelitiannya tersebut, ia mengungkapkan bahwa permainan balok yang dilakukan secara semi terstruktur mampu meningkatkan kecerdasan matematika, bentuk, hingga bahasa. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa mainan balok adalah permainan alternatif yang efektif untuk mengasah kemampuan kognitif anak, karena dapat meningkatkan kemampuan spasial, kreativitas, dan konsentrasi. Untuk itu, orang tua bisa memilih jenis mainan balok yang sesuai usia anak. Seperti apa panduannya? 1. Mainan Balok untuk Anak Usia 9 – 12 Bulan Sumber gambar Pada usia 9 – 12 bulan, anak telah mampu bergerak sendiri sembari merambat atau merangkak dan sedikit bisa berdiri dengan berpegangan. Anak pun mulai tertarik dengan permainan yang interaktif yang mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Pada usia ini, pilihlah jenis mainan balok yang mampu membuatnya bisa membedakan bentuk balok. Sediakan balok dalam bentuk yang berbeda-beda yang dapat dikelompokkan sesuai dengan bentuk yang sama. Perhatikan juga saat anak bermain, karena pada usia ini, anak tertarik untuk memasukkan benda yang ia pegang ke mulutnya. Pilihkan mainan yang memiliki ukuran yang tidak terlalu kecil untuk menghindari mainan tertelan oleh anak. 2. Mainan Balok untuk Anak Usia 12 – 18 Bulan Sumber gambar Pada usia ini, anak telah memasuki masa batita yang merupakan masa di mana dia bergerak dengan sangat aktif. Anak akan lebih memilih mainan yang membuat tubuhnya aktif bergerak seperti berlari, memanjat, atau mengambil benda-benda. Anak juga akan lebih banyak melakukan eksperimen dengan membayangkan apa yang terjadi ketika menarik atau menjatuhkan benda yang ia pegang. Karena itu jenis balok yang sesuai adalah balok susun yang bisa membuat tangannya bergerak aktif untuk menyusun. Ajarkanlah juga anak untuk menyusun balok menjadi suatu bentuk atau imajinasi bangunan yang lebih kompleks. Pastikan juga balok yang ada mempunyai warna yang mencolok agar anak lebih banyak tertarik untuk bermain. 3. Mainan Balok untuk Anak Usia 18 – 24 Bulan Sumber gambar Anak dalam usia ini masih berada di masa batita dan pergerakannya juga semakin aktif. Pada usia ini anak akan banyak melakukan banyak hal seperti meraih, membuka, dan menutup pintu. Pada usia ini, sebaiknya kamu memberikan anak mainan yang tidak lagi terstruktur agar anak lebih bebas melakukan eksplorasi dan mengembangkan kemampuannya. Mainan yang bisa kamu sediakan adalah mainan rumah-rumah, mainan alat musik, dan mainan balok yang besar dan kecil. Balok dalam bentuk acak dapat membantu batita lebih mampu membangun, menggenggam, menumpuk, dan menyortir mainan yang bisa ia susun dan tata sesuai dengan imajinasinya. 4. Mainan Balok untuk Anak Usia 24 – 30 Bulan Sumber gambar Pada usia ini, anak telah menginjak usia 2 tahun dengan pergerakan yang lebih aktif lagi. Pada usia ini, anak sedang menguji kemandiriannya dengan lebih banyak mencoba untuk mengambil dan melakukan hal yang ingin ia lakukan sendiri. Anak juga sedang belajar menggunakan bahasa dan mengembangkannya. Selain mainan berupa kendaraan atau bola untuk anak bergerak lebih aktif, kamu bisa memilihkan mainan balok yang memiliki ukuran, warna, dan bentuk yang bermacam-macam. 5. Mainan Balok untuk Anak Usia 30 – 36 Bulan Sumber gambar Anak usia 3 tahunan telah bisa bermain dalam kelompok. Mainan balok dengan jenis yang kompleks dapat membuat anak lebih bisa bereksplorasi dan berimajinasi. Tidak hanya seru untuk dimainkan sendiri, tapi juga bersama dengan teman-teman. Itulah jenis mainan balok yang sesuai usia anak berdasarkan pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk membeli mainan anak dengan lebih hemat, kamu bisa gunakan ShopBack dan pilih merchant Blibli atau Lazada. Awali dengan ShopBack untuk berbelanja kebutuhan dan perlengkapan anak dan dapatkan cashback yang menarik. Buka ShopBack sekarang, ya! Baca juga 5 Cara Mengajarkan Anak Berenang, Supaya Mahir Sampai Dewasa Perlukah Membedakan Mainan Anak Berdasarkan Jenis Kelamin? Penting! Agar Anak Cepat Bicara, Latih dengan 5 Cara Interaktif Ini 6 Manfaat Tidur Siang bagi Anak dan Cara Membiasakannya Manfaat Skin to Skin Bagi Ayah dan Bayi
Pengembangan kreativitas anak penting dilakukan pada usia dini, salahsatunya menggunakan media yang difasilitasi oleh sekolah yaitu balok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kreativitas anak melalui metode bermain balok di TK Permata Mahkota Kecamatan Rambah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK atau disebut Classroom Action Research. Penelitian dilakukan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui bermain balok. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas B di TK Permata Mahkota. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan secara umum pada perencanaan pembelajaran dalam Peningkatan Kreativitas Pada Anak Usia Dini khususnya kelompok B TK Permata Mahkota, Namun disarankan kepada guru-guru hendaknya lebih memvariasikan pengunaan alat peraga atau bentuk-bentuk balok agar lebih bervariasi dan tidak monoton dan menambah pengetahuan bagi anak. Guru Diharapkan dapat memodifikasi media balok yang sudah ada di sekolah agar bisa menark dan mengembangkan kreativitas anak saat bermain balok. Abstract It is important to develop children's creativity at an early age, one of which is using media facilitated by the school, namely blocks. The purpose of this study was to obtain an overview of increasing children's creativity through the method of playing blocks in Permata Mahkota Kindergarten, Kecamatan Rambah. This research uses the method of classroom action research CAR or called Classroom Action Research. The research was conducted in the learning process to increase the creativity of early childhood through playing with blocks. Sources of data in this study were teachers and students of class B at Permata Mahkota Kindergarten. Based on the results of the study, there was a general improvement in learning planning in increasing creativity in early childhood, especially group B at Permata Mahkota Kindergarten. However, it is suggested that teachers should vary the use of teaching aids or blocks so that they are more varied and not monotonous and increase knowledge. for children. Teachers are expected to be able to modify the existing block media in schools so that they can attract and develop children's creativity when playing blocks. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 143 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060Mengembangkan Kreativitas Anak melalui Kegiatan Bermain BalokDadan Suryana1, Desmila21,2Universitas Negeri Padang, Indonesia1Email 19 December 2021, Accepted 14 April 2022, Published 28 April 2022AbstrakPengembangan kreativitas anak penting dilakukan pada usia dini, salahsatunya menggunakanmedia yang difasilitasi oleh sekolah yaitu balok. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmemperoleh gambaran mengenai peningkatan kreativitas anak melalui metode bermain balokdi TK Permata Mahkota Kecamatan Rambah. Penelitian ini menggunakan metode penelitiantindakan kelas PTK atau disebut Classroom Action Research. Penelitian dilakukan dalamproses pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui bermain data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas B di TK Permata hasil penelitian terdapat peningkatan secara umum pada perencanaanpembelajaran dalam Peningkatan Kreativitas Pada Anak Usia Dini khususnya kelompok BTK Permata Mahkota, Namun disarankan kepada guru-guru hendaknya lebih memvariasikanpengunaan alat peraga atau bentuk-bentuk balok agar lebih bervariasi dan tidak monoton danmenambah pengetahuan bagi anak. Guru Diharapkan dapat memodifikasi media balok yangsudah ada di sekolah agar bisa menark dan mengembangkan kreativitas anak saat Kunci Kreatifitas anak; Bermain Balok, Anak Usia DiniAbstractIt is important to develop children's creativity at an early age, one of which is using mediafacilitated by the school, namely blocks. The purpose of this study was to obtain an overviewof increasing children's creativity through the method of playing blocks in Permata MahkotaKindergarten, Kecamatan Rambah. This research uses the method of classroom actionresearch CAR or called Classroom Action Research. The research was conducted in thelearning process to increase the creativity of early childhood through playing with of data in this study were teachers and students of class B at Permata MahkotaKindergarten. Based on the results of the study, there was a general improvement in learningplanning in increasing creativity in early childhood, especially group B at Permata MahkotaKindergarten. However, it is suggested that teachers should vary the use of teaching aids orblocks so that they are more varied and not monotonous and increase knowledge. for are expected to be able to modify the existing block media in schools so that theycan attract and develop children's creativity when playing Creativity; Playing Blocks, Early Childhood 144 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-20601. PENDAHULUANKreativitas merupakan salah satupotensi yang dimiliki anak yang perludikembangkan sejak usia dini. Setiap anakmemiliki bakat kreatif dari segi pendidikan, bakat kreatifdapat dikembangkan sehingga kreativitasperlu diasah sejak dini. Bila bakat kreatifanak tidak diasah maka bakat tersebut tidakakan berkembang, bahkan menjadi bakatyang terpendam. Melalui prosespembelajaran yang menyenangkan bagianak-anak yaitu dengan bermain,diharapkan dapat merangsang danmengasah kreativitas anak sesuai denganpotensi yang dimilikinya untukpengembangan anak sejak usia dini.Wulandari, 2014 ahli psikologihumanistic menyatakan bahwa kreativitasadalah pengalaman mengekspresikan danmengaktualisasikan identitas individudalam bentuk terpadu dalam hubungandengan diri sendiri, dengan alam, dandengan orang lain.Mulyasa, 2014 mengemukakanKreativitas adalah suatu proses mentalindividu yang melahirkan gagasan, proses,metode, ataupun produk baru yang efektifyang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel,integrasi, suksesi, diskontinuitas dandiferensiasi yang berdaya guna dalamberbagai bidang untuk pemecahan suatumasalah. Drevdahi mengemukakanpendapatnya mengenai kreativitas yangmerupakan kapasitas seseorang untukmenciptakan komposisi, hasil atau idesecara esensial baru dan sebelumnya tidakdikenal oleh ini sejalan dengan apa yangdikemukakan oleh Astuti & Aziz, 2019bahwa “Proses pembelajaran padahakekatnya untuk mengembangkanaktivitas dan kreativitas peserta didik,melalui berbagai interaksi dan pengalamanbelajar”. Salah satu kegiatan yangmenyenangkan bagi anak adalah bermainbalok yang bisa dijadikan alternatifkegiatan anak sebagai upaya untukmengembangkan kreativitas anak, Denganbermain balok anak dapat bereksplorasimembuat bangunan, berkreasi sambilmengenal bentuk, bentuk geometri danukuran sehingga anak akan lebih dinimengenal berbagai konsep melaluipermainan aneka bentuk, Suhartini, 2017.Bermain merupakan suatukebutuhan bagi anak yang harus dipenuhi,karena bermain memilik banyak sekalimanfaat positif untuk perkembangan Hurlock, 2010. Bermainmerupakan kegiatan yang dilakukan untukkesenangan yang ditimbulkannya tanpamempertimbangkan hasil akhir. Bermaindilakukan secara suka rela dan tidak adapaksaan atau tekanan dari luar. MenurutHurlock, 2010 bermain adalah aktivitasyang dipilih sendiri oleh anak karenamenyenangkan bukan untuk hadiah ataupujian. Melalui bermain semua aspekperkembangan dapat ditingkatkan anakdapat bereksplorasi untuk memperkuat hal-hal yang sudah diketahui dan menemukansesuatu yang baru. Melalui permainan anakdapat mengembangkan potensi secaraoptimal oleh karena itu bermain sangatpenting untu mengembangkan semua aspekpada tumbuh kembang anak, Hurmaini,2015. Kegiatan fisik merupakan salahsatu cara untuk mengembangkanketerampilan motorik kasar, seperti berlari,melompat, bergantungan, melempar bola 145 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060atau menendangnya. Maupun menjagakeseimbangan motorik halus, sepertimenggunakan jari-jari untuk menyusunpuzzle, memilih balok, dan menyusunnyamenjadi bangunan tertentu. Suryana,2018. Dan MenurutSuyadi & Selvi, 2019bermain balok adalah jenis kegiatan yangsifatnya konstruktif, dimana anak mampumembangun sesuatu dengan menggunakanbalok-balok yang disediakan. Hal itu jugasenada dengan pendapat Chandramengatakan bermain balok adalahkemampuan dalam mengonstruksi strukturyang digunakan oleh anak untukmengungkapkan ide-ide Tedjasaputra bermainbalok sama dengan bermain membangunyang terlihat pada anak usia 3-6 kegiatan bermain ini anakmembentuk sesuatu, menciptakanbangunan tertentu dengan alat permainanbalok kayu. Jadi berdasarkan pendapat diatas permainan balok merupakan suatu jenispermainan konstruktivis atau bermainmembangun. Balok sendiri memilikiberbagai bentuk dan warna yang Acar et al., 2019 bermainberfungsi untuk mempermudahperkembangan kognitif anak. Denganbermain akan memungkinkan anak menelitilingkungan mempelajari segala sesuatu danmemecahkan masalah yang dihadapinyabermain juga meningkatkan perkembangansosial anak.Fauzi, 2019 berpendapat bahwabermain dapat memberi empat manfaatpositif terhadap perkembangan diri anak1 Mengembangkan Kreativitas Bermainsebagai kegiatan yang membutuhkanadanya imajinasi, penalaran logika maupunpemikiran yang digunakan sebagaipemecahan masalah. Bermain akanmeningkatkan kreativitasnya agar dapatmengimbangi kegiatan bermain dengantemannya. 2 Mengembangkanketrampilan sosial Bermain akanmelibatkan kemampuan agar dapatberkomunikasi, kerja sama, menghargaidan menerima oerang lain dan dapatmenyesuaikan diri dengan kelompokbermainnya. 3 Mengembangankanpsikomotorik Kegiatan bermain secara aktifakan menguras energi fisik yang membuatkegiatan bermain sangat disukai anakkarena memberi rasa senang danmenggembirakan. 4 Mengembangkankemampuan berbahasa Kegiatan bermainakan mengasah ketrampilanpembendaharaan kata, mengolah kalimatdan mengungkapkan emosi anak. Anakakan menemukan hal baru jika bermainbersama teman sebaya walaupun hanyasebuah kata baru yang dikenal oleh anak.5 Sebagai sarana terapi untuk mengatasimasalah psikologis Bermain adalah sebuahkegiatan yang digunakan untukmengekspresikan hal-hal yangberhubungan dengan perasaan, emosi,pikiran dan afektif untuk setiap bermain dapat memberi pengaruhterhadap psikoterapis bagi anak-anak yangsedang menghadapi masalah Pendidikan Nasional2009, ada tahapan bermain balok yaitu 1Tahap bangunan anak menggunakan baloktetapi tidak membangun,meneliti ciri-cirifisik, membuat suara, membuat percobaan,memanipulasi dan main mengosongkan danmengisi, 2 Susunan garis lurus keatasanak menumpuk atau menyusun baloksecara vertical, 3 Susunan garis luruskesamping anakmenempatkan balokbersisian atau dari ujung keujung dalamsatu garis, 4 Susunan daerah lurus keatasanak menggabungkan tumpukan balok atau 146 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060garis demi garis sisi demi sisi menumpuk.5 Susunan daerah mendatar anakmengkombinasikan barisan-barisan daribalok dalam daerah mendatar 6 Ruangtertutup keatas anak menempatkan duabalok yang sejajar yang berjarak danmenghubungkan diantara dua balokdiatasnya,membentuk lengkungan ataujembatan. 7 Ruang tertutup mendataranak membuat bentuk seperti kotak terbukadari empat atau lebih balok. 8Menggunakan balok untuk membangunbangunan tiga dimensi yang padat anakmembuat daerah mendatar dan menumpuksatu atau lebih lapisan dari balok,menyusunbangunan tiga dimensi yang penuh tidakberongga.9 Ruang tertutup tiga dimensianak membuat atap pada bangunan sepertikotak yang terbuka menjadi rung tertutuptiga dimensi.10 Menggabungkan ataumembentuk beberapa bangunan anakmenggunakan berbagai macam kombinasibangunan garis lurus, dua dimensi, tigadimensi ruang dan anak belum memberinama bangunannya. 11 Mulai memberinama anak membangun satu bangunan danmemberi nama pada balok satu- satusebagai “benda” walaupun bangunanbaloktidak seperti “benda” itu, tetapi tetapmewakili pikiran anak. 12 Satu bangunansatu nama anak memberi nama padaseluruh bangunan balok sebagai satu“benda”, satu bangunan mempresentasikansatu benda. Misalnya ini masjid, ini gedungtinggi. 13 “Bentuk bentuk” balok diberinama anakmemberi nama “bentuk-bentuk” balok dalam satu bangunanmewakili “benda-benda”, lebih dari satubalok digunakan untuk membuat obyekmisal kursi. 14 Memberi nama obyek-obyek yang terpisah anak memberi namabangunan dari beberapa obyek misal inimasjid dan kolam disebelahnya. 15Mempresentasikan ruang dalamanakmembangun bangunan tertutup yangmempresentasikan ruang dalam,ruangdalam belum sempurna. 16 Obyek-obyekdi dalam ditempatkan di luar anakmembangun bangunan tertutup yangmempresentasikan ruang dalam dan luar,obyek di dalam ditempatkan diluar. 17Representasi ruang dalam dan luar secaratepat anak membangun bangunan tertutupyang mempresentasikan ruang dalam danluar. Obyek di dalam dan di luar dipisahkansecara tepat. 18 Bangunan dibangunsesuai skala anak membangun bangunandengan “bentuk-bentuk” terpisah,beberapapengertian tentang skala mualaiterlihat dalam bangunan. 19 Bangunanyang terdiri dari banyak bagian anakmembangun secara rumit terdiri dari ruangdalam, petunjuk, jalan dan pengertian kegiatan pembelajaranbermain balok yang dikembangkan diTaman Kanak Kanak Permata Mahkota dilakukan melalui kegiatan main yangberpusat pada anak, memastikan anakberada dalam keadaan nyaman yang akanmemberikan rasa, motivasi serta akanmeningkatkan kreatifitas anak dalambermain, permainan yang sangat diminatioleh anak adalah permainan balok, denganketersediaan jumlah balok yang cukupmemastikan kreatifitas anak untuk dapatberimajinasi dalam permainan balok yangdilakukannya. Pengamatan awal, di antarasemua anak disaat kegiatan bermain balok,hanya 3 anak yang bisa menyusun balokberdasarkan idenya sendiri dan memilikigagasan dalam membentuk suatu bangunan,sedangkan selebihnya hanya meniru hasilkarya temannya atau mencontoh yangsudah ada dan tidak memiliki gagasansendiri dalam memvariasikan bentukbangunan. Selain itu juga kurangnya 147 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060kemampuan anak dalam mengolaborasikangagasan/ide dan menuangkannya dalambentuk-bentuk bangunan balok yang dibuatanak. Ini dapat dilihat dalam kegiatanbermain balok dari enam kali pertemuan,anak hanya dapat membuat bentuk yangkurang lebih sama dari balok diperkenalkankepada anak dalam berbagai bentuk danukuran, setiap bentuk diberi warna samadan berbeda, bahan kayu tentunya berasaldari bahan yang lembut, ringan dan tidakmembahayakan anak. Bentuk balok yangdiperkenalkan kepada anak adalah terdiridari persegi panjang, kubus, segitiga samakaki, balok panjang, kepingan bulat lubangdi tengah, silender panjang, silender pendekdan lain sebagainya. Alhasil dari bermainbalok dengan berbagai ragam rupa inidimaksudkan mendorong anak untukmembuat sesuatu dari bentuk balok sesuaidengan daya fantasi dan kreativitas Moh Fauziddin, 2017 hasilpenelitian mendukung dugaan bahwa“Bermain dan kreativitas saling berkaitankarena bermain maupun kreativitasmengandalkan kemampuan anakmenggunakan simbol-simbol”.Berdasarkan pendapat ini dapat digunakanuntuk meningkatkan kreativitas anakmengingat permainan tersebut cukuptersedia di TK Permata Mahkota .Aktivitas bermain balokmerupakan aktivitas bermain yangdigemari anak-anak dan banyak sekalimanfaatnya bagi perkembangan anaksecara totalitas. Variasi bentuk, ukuran,warna, dan berat balok menunjangpengalaman belajar anak usia dini,Gershater-Molko et al., 2003. Saatbermain balok anak-anak bebasmengeluarkan dan menggunakan imajinasiserta keinginannya untuk menemukan agardapat bermain dengan kreatif. MenurutChairilsyah, 2020 ”bermain merupakanbermacam bentuk kegiatan yangmemberikan kepuasan pada diri anak yangbersifat non serius, lentur dan bahanmainan terkandung dalam kegiatan yangsecara imaginatif ditransfortasi sepadandengan dunia orang dewasa”. Berdasarkanserangkaian pengamatan di atas, makapeneliti berminat untuk meneliti masalahtersebut, dimana peneliti ingin mengetahuibagaimana bermain balok dapatmeningkatkan kemampuan anak bekerjamandiri dan pembelajaran yang dilakukanguru melalui bermain balok untukmeningkatkan kreativitas anak. Oleh sebabitu peneliti mangambil judul dalampenelitian ini adalah peningkatankreativitas anak usia dini melalui bermainbalok di TK Permata METODEPenelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas PTK, sedangkan modelPTK yang digunakan dalam penelitian iniadalah model Kemmis & MC Taggartdalam Arikunto, 2006 denganpertimbangan model tersebut mudahdipahami dan sesuai dengan rencanakegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitusatu siklus tindakan identik dengan satu kalipembelajaran. Meneliti kelompok B TKPermata Mahkota kecamatan Rambahdengan desain penelitian melalui beberapatahapan pelaksanaan, antara lainperencanaan, pelaksanaan tindakan,observasi, dan refleksi yang dilakukansecara berulang. 148 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060Tujuannya adalah untukmemecahkan masalah yang ada dalammemperbaiki proses belajar mengajar yangkurang tepat serta meningkatkan prestasibelajar siswa khususnya dan mutupendidikan pada umumnya. Penelitian inidilaksanakan di TK Permata MahkotaSubjek penelitian adalah kelompok B1rentang usia 5-6 tahun pada semester genaptahun ajaran 2021/2022, yang terdiri dari 14peserta didik. Instrumen penelitianmerupakan sebuah alat ukur dalam prosespengumpulan Alur Penelitian Kemmis danTaggartAdapun upaya untuk mendapatkandata tentang aktivitas permainan dilakukanberdasarkan hasil pengamatan observer,dimana observer memberi tanda chekliscentang pada kolom kriteria yangdisediakan sebagai lembar hasil permainan digunakan untukmenghitung kompetensi kreativitas dikatakan memiliki kompetensi padaproses permainan bila mencapai ≥ 6kategori berkembang sesuai harapan danberkembang sangat baik. Dan satukelompok dikatakan memiliki kreativitasbaik jika ≥75%. Adapun yang memperolehnilai keberhasilan kreativitas digunakanrumusKriteria Penilaian Penelitian TindakanKelas1. Berkemampuan mulai berkembang 0%-33%2. Berkemampuan berkembang sesuaiharapan 34%-66%3. Berkemampuan berkembang sangat baik67%-100%Dalam penelitian tindakan kelasini, instrumen yang digunakan adalahLembar observasi penilain hasil belajar danlembar observasi keterlibatan anak dalamsetiap kegiatan. Penelitian ini dilaksanakansesuai dengan prosedur yang dirancangdalam dua siklus, dan pada setiap siklusterdiri dari tiga 3 pertemuan yang harusdilaksanakan berupa proses pembelajaranmeliputi perencanaan, pelaksanaantindakan, observasi, dan satu 1 pertemuanuntuk pelaksanaan tes sebagai HASIL DAN PEMBAHASANKegiatan pembelajaran pada siklusI masih perlu dilakukan tindakan lanjutyaitu melanjutkan ke siklus II untukmencapai hasil yang lebih maksimal danuntuk mencapai indikator bermainbalokyang telah ditetapkan ini dapat dilihat dari peserta didik yangbelum berkembang dan baru mulaiberkembang masih mencapai 57,14 persendan anak yang berkembang sesuai harapandan berkembangan sangat baik hanyamencapai 42,86 persen sehinggapembelajaran dengan bermain balok masih 149 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060perlu dilanjutkan ke siklus berikutnyakarena belum mencapai indikator yangtelah ditetapkan. Demikian pula datatentang keterlibatan anak dalam prosespembelajaran khususnya pada aspekkeaktifan dan ketertarikan/ perhatian anakdalam proses pembelajaran masih belajar bermain balok anakdidik pada kelompok B TK PermataMahkota dalam upaya meningkatkankreativitas anak didik melalui kegiatanbermain Balok secara umum mengalamikemajuan. Melihat tabel distribusi frekuensipada Siklus II di atas diperoleh jumlah anakyang belum berkembang sebanyak 0 orangatau 0 persen, jumlah anak yang mulaiberkembang sebanyak 1 orang atau 7,14persen, jumlah anak yang berkembangsesuai harapan sebanyak 2 orang atau 14,28persen sedangkan jumlah anak yangberkembang sangat baik sebanyak 11 orangatau 78,57,64 persen, hal ini menunjukkanbahwa perkembangan kreativitas anaksudah mencapai 71,42 % secara klasikalyang berkembang sesuai harapan danberkembang sangat baik, sehingga tidakperlu dilanjutkan pada siklus pada permasalahan yangdihadapi oleh anak. Tindakan penelitian initerdiri dari dua siklus, dengan prosedurpenelitian meliputi penyusunan rencanatindakan, pelaksanaan, pengamatan atauobservasi, dan refleksi. Pandangan JeanPiaget dan Lev Vigotsky pandangankonstruktivis dalam MohammadFauziddin, 2017 memiliki asumsi bahwa,anak adalah pembangun pengetahuan yangaktif. Anak membangun pengetahuannyaberdasarkan pengalamannya. Pengetahuantersebut diperoleh anak dengan caramembangun sendiri secara aktif melaluiinteraksi yang dilakukannya denganlingkungan misalkan dengan cara tahap berikutnya dilakukanobservasi terhadap pelaksanaan tindakandengan menggunakan lembar observasikreativitas anak. Disamping observasikreativitas anak, peneliti menggunakanobservasi keterlibatan anak yang digunakankepada anak didik untuk mengetahuihambatan yang dialami anak didik selamaproses bermain balok berlangsung, danuntuk mengetahui kemampuan anak dalammembuat berbagai macam bentukbangunan sesuai dengan imajinasi dilakukan pengamatan pada siklusI, peneliti mendapatkan hasil observasikondisi anak berubah setelah dilakukansiklus I, peneliti melakukan penelitianselama 3 kali pertemuan pada siklus I. Daripaparan di atas dapat disimpulkan bahwakreativitas anak dalam bermain balok sudahmulai nampak dan berkembang meskipunhasilnya belum maksimal. Oleh karena itumasih ada perlu perbaikan pada siklusberikutnya. Berikut dapat dilihatperbandingan frekuensi dan persentaseperkembangan kreativitas anak didik darisiklus I ke siklus IITabel 1. Rekapitulasi Siklus I dan Siklus IIDari tabel di atas dapat dilihatbahwa perkembangan kreatitas anak dalambermain balok mengalami siklus I jumlah anak yang berkembangsesuai harapan dan berkembang sangatbaik/optimal sebanyak 5 orang atau 35,71 150 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060persen meningkat pada siklus menjadi 13orang atau 92,85 persen jumlah anak yangberkembang sesuai harapan danberkembang sangat baik/optimal, ini berartiterjadi peningkatan sebesar 57,14 persendari siklus I ke siklus II. Dapat dijelaskanpada diagram berikutTerjadi peningkatan perkembangankreativitas anak didik dari siklus I ke siklusII, peningkatan tersebut dapat dilihat padasiklus I jumlah anak yang berkembangsesuai harapan dan berkembang sangatbaik/optimal sebanyak 10 orang atau 47,62persen meningkat pada siklus menjadi 17orang atau 80,95 persen jumlah anak yangberkembang sesuai harapan danberkembang sangat baik/optimal, berartiterjadi peningkatan sebesar 33,33 % darisiklus I ke siklus II. Hasil penelitianbeberapa ahli di atas menunjukan bahwafaktor-faktor dalam krativitas, meliputi daya imajinasi, rasa ingin tahu danorisinalitas kemampuan menciptakansesuatu yang baru dan tidak biasa dapatmengimbangi kekurangan dalam dayaingat, daya tangkap, penalaran, pemahamanterhadap tugas dan faktor lain bagi anak usia diniadalah pemberian upaya untukmenstimulasi, membimbing, mengasuh danpemberian kegiatan pembelajaran yangakan menghasilkan kemampuan danketerampilan anak, Minuchin, 1985.Pendidikan bagi anak usia dini merupakansebuah pendidikan yang dilakukan padaanak yang baru lahir sampai dengan delapantahun. Perkembangan merupakan suatuproses yang bersifat kumulatif, artinyaperkembangan terdahulu akan menjadidasar bagi perkembangan selanjutnyaWulandari, 2014. Oleh sebab itu, apabilaterjadi hambatan pada perkembanganterdahulu maka perkembangan selanjutnyacenderung akan mendapat hambatan. Anakusia dini berada dalam masa keemasan disepanjang rentang usia perkembanganmanusia menurut Hainstock dalam Putro,2016 mengatakan bahwa masa inimerupakan periode sensitif sensitiveperiods, selama masa inilah anak secarakhusus mudah menerima stimulus-stimulusdari lingkungannya. Masa keemasan masadimana anak mulai peka untuk menerimaberbagai stimulus dan terjadi pematanganfungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anaksiap merespons dan mewujudkan semuatugas-tugas perkembangan yang diharapkanmuncul pada pola perilakunya sehari-hari,Rukiyati, 2019. Balok adalah mainanyang tidak asing lagi, karena saat dulu1979 sekolah di TK, balok juga sudah adadimainkan adalahpotongan potongan kayu yang polos tanpadicat. Sama tebalnya dan dengan panjangdua kali atau empat kali sama besarnyadengan satu unit balok. Sedikit berbentukkurva, silinder dan setengah dari potongan-potongan balok juga disediakan, tetapisemua dengan panjang yang sama yangsesuai dengan ukuran balok-balok dasarZaman et al., 2010, Permainan Edukatifuntuk Kelompok Bermain. Bermain balok024681012Siklus I Siklus IIBBMBBSHBSB 151 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060menurut Chairilsyah, 2020mengemukakan bahwa Balok mempunyaitempat dihati anak serta menjadi pilihanfavorit sepanjang tahun, bahkan sampaiajaran tahun terakhir. Ketika bermain balokbanyak temuan-temuan pemecahan masalah terjadi konstruksi mereka dari yangsederhana sampai yang rumit dapatmenunjukan adanya peningkatanpengembangan berfikir penalaran anak-anak akanbekerja aktif. Konsep pengetahuanmatematika akan mereka temukan sendiri,seperti nama bentuk, ukuran, warna,pengertian sama/tidak sama, seimbang, beberapa manfaat mainan edukatifbalok untuk anak, Kemalawati, 2017 yaitu a. Dengan mainan balok maka anak akanbelajar menghitung jumlah. b. Mainanbalok akan mengajarkan kepada anaktentang dasar dan kecil, lebih dan kurang,tinggi, dan pendek. c. Permainan balok akanmembantu anak mengenal bentuk-bentukgeometri, seperti kubus, persegi panjang,kerucut, silinder. d. Dengan mainan balokmaka akan belajar mengenaipengklasifikasian bentuk sesuai dengantempatnya. Anak tentunya akan belajarmenyusun sesuai dengan pasangannya dananak juga akan belajar menyusun rapiketika anak sudah selesai bermain balok. akan belajar menyatukan balok-baloktersebut dalam ukuran yang berbeda-bedasehingga menjadi sebuah bentuk sesuaidengan daya imajinasinya dan dayakreasinya. f. Anak akan banyak belajarmengenai pola yang akan mengasah dayakreativitasnya dalam membuat sebuahkreasi bentuk sesuai dengan ukuran balokyang tersedia. Alat Permainan Edukatifuntuk Kelompok Bermain, Diknas 2003.Ada beberapa langkah-langkahuntuk melakukan pembelajaran pada anak,yaitu perlunya pendampingan agarpermainan terasa manfaatnya, orang tuaperlu mendampingi anak tetapi janganmudah memberikan bantuan. Adapunlangkah-langkah bermain balok menurutSenawati et al., 2016 dilakukan denganurutan menata pijakan bermain balok yangterdiri dari Pijakan lingkungan, sepertimerencanakan densitas dan intensitas yangmemenuhi 3 jenis mainan,menyediakanalas untuk bermain, menyiapkan sejumlahbalok unit dari kayu berwarna natural,menyiapkan sejumlah aksesoris. Pikakansebelum main, seperti duduk melingkar,membacakan gambar bangunan, berdialogtentang konsep bangunan “rumah”,“mesjid”, “kantor”, dan lain-lain,Fakhriyani, 2016. Menunjukan detailbangunan, menyebutkan macam bentukbalok, membuat kesepakatan aturan main,memberi nama anak pada msing-masingalas, dan mempersilahkan anak mengambilbalok untuk bermain pembangunan. Pijakansaat main digunakan oleh guru gunamemberi penguatan pada karya anak,dilakukan observasi karya tanpa intervensi,memperkuat dengan pemberian aksesoris,semua kegiatan dan karya anakdidokumentasikan, diingatkan batas waktumain, guru/ pendidik bersama anak dudukmembentuk lingkaran, setiap anak dimintamengingat kembali pengalaman mainnya,memberikan dukungan dan motivasi,disampaikan harapan bermain yang anak usia dini, pengembangankreativitas selalu terkait dan menjadi satudalam satu kegiatan bermain. Semakin 152 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060bervariasi perencanaan kegiatan main yangdisipkan pendidik akan semakin menarikminat anak dalam melakukan kegiatan danberkreatifitas. Ketersediaan media sepertifasilitasi jumlah balok, ragam bentuk balokyang tersedia dukungan emosional sertapenguatan saat anak bermain balok sangatmenentukan kemampuan anak dalamberkreasi dan dapat membuat bangunansesuai tahapan yang membantu anakmencapai perkembangan fisik, intelektual,sosial, moral, dan PUSTAKAAcar, I. H., Uçuş, Ş., & Yıldız, S. 2019.Parenting and Turkish children’sbehaviour problems the moderatingrole of qualities of parent–childrelationship. Early Child Developmentand Care,1897, 1072– S. 2006. Prosedur PenelitianSuatu Tindakan Praktik. JakartaRineka R., & Aziz, T. 2019. IntegrasiPengembangan Kreativitas Anak UsiaDini di TK Kanisius SorowajanYogyakarta. Jurnal Obsesi JurnalPendidikan Anak Usia Dini,32, D. 2020. Improving theVisual Spatial Intelligence PuzzleChildren Through Play in Group B3Tk Trustees in State 1 Bangko DistrictRokan Hilir MeningkatkanKecerdasan Visual Spasial AnakMelalui Bermain Puzzle PadaKelompok B3. Jurnal OnlineMahasiswa,0501, 1– D. V. 2016. Pengembangankreativitas anak usia dini. WacanaDidaktika,42, 193– T. & B. I. U. 2019. PsikologiPerkembangan. Tangerang Moh. 2017. Penerapan BelajarMelalui Bermain dalam MeningkatkanKreativitas Anak Usia Journal of Teaching andLearning,13.Fauziddin, Mohammad. 2017. PenerapanBelajar Melalui Bermain Balok DalamMeningkatkan Motorik Halus AnakUsia Dini. Jurnal CARE ChildrenAdvisory Research and Education,51, 1– R. M., Lutzker, J. R., &Wesch, D. 2003. Project SafeCareImproving health, safety, andparenting skills in families reportedfor, and at-risk for child of Family Violence,186,377– E. B. 2010. PsikologiPerkembangan Suatu PendekatanSepanjang Rentang Hidup. M. 2015. Evaluation on SocialInternship Program of Iain SultanThaha Saifuddin Jambi StudentsUsing Context, Input, Process andProduct Model CIPP Model. Journalof Education and Practice,611, 56– I. 2017. UpayaMeningkatkan Kreativitas AnakMelalui Alat Permainan Balok diTaman Kanak-Kanak Cipta MuliaKecamatan Cipatat KabupatenBandung Barat. EMPOWERMENTJurnal Ilmiah Program StudiPendidikan Luar Sekolah,61. 153 PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022PAUD Lectura Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol 5, No 2, April 2022ISSN Online 2598-2524ISSN Cetak 2598-2060Minuchin, P. 1985. Families andindividual development Provocationsfrom the field of family therapy. ChildDevelopment, 289– 2014. Manajemen Paud. InManajemen PAUD. Pustaka K. Z. 2016. Mengembangkankreativitas anak melalui Jurnal Aplikasi Ilmu-IlmuAgama,161, 19– R. 2019. Upaya MeningkatkanKreativitas Membentuk BalokBangunan Melalui Metode PraktikLangsung Pada Anak. Jurnal PelitaPAUD,32, 135– R. M., Indarto, W., &Chairilsyah, D. 2016. the Influenceof the Game a Puzzle Sand To VisualSpasial Intelligence of 5-6 Yeard OldChildren At Tk Education 21 KulimSubdistrict Pekanbaru PengaruhPermainan Puzzle Pasir TerhadapKecerdasan Visual Spasial Pada AnakUsia 5-6 Tahun Di Tk Education P. 2017. Pengembangankreativitas anak usia dini melaluimetode bermain dengan permainanbalok di Taman Kanak-Kanak SabrinaSukarame Bandar Lampung. IAINRaden Intan D. 2018. Pendidikan Anak UsiaDini Stimulasi dan AspekPerkembangan S., & Selvi, I. D. 2019.Implementasi Mainan Susun BalokSeimbang Berbasis Kearifan LokalYogyakarta untuk Anak Usia Obsesi Jurnal PendidikanAnak Usia Dini,41, 373– N. 2014. Keefektifanpembelajaran CIRC denganpendekatan open-ended terhadapkemampuan berpikir kreatif siswakelas-VIII materi kubus-balok. UnnesJournal of Mathematics Education,33.Zaman, B., Pd, M., & Eliyawati, H. C.2010. Media Pembelajaran AnakUsia Dini. In Media PembelajaranAnak Usia Dini. ... Kondisi ini disebabkan oleh adanya keterbatasan sarana dan prasarana sehingga imajinasi anak kurang dapat terstimulasi. Lebih lanjut, studi terdahulu mengungkapkan bahwa kreativitas anak usia dini di beberapa sekolah belum berkembang secara optimal Hanafi & Sujarwo, 2015;Martinis, 2004;Nugraini, 2016;Suryana & Desmila, 2022. Hal tersebut dibuktikan dengan perilaku mencontoh apa yang diperagakan oleh guru atau teman. ...Destriya AndrianiRakimahwati RakimahwatiDi era perkembangan saat ini, kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan bangsa bergantung pada masukan kreatif berupa ide-ide baru, penemuan baru, dan teknologi baru. Urgensi dari kemampuan kreatif tidak bisa dihindari di tengah persaingan global yang semakin ketat. Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan pengembangan kreativitas anak menggunakan bahan alam. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan tematik. Analisis data menunjukkan bahwa ada ada empat tema yakni bahan alam yang mendukung kreativitas, kegiatan yang mendukung penggunaan bahan alam, peran guru, dan kelemahan penggunaan bahan alam. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat digunakan bagi guru prasekolah untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sehingga dapat memunculkan proses berpikir kreatif pada anak menggunakan bahan yang mudah diperoleh.... Berlawanan dengan ini, disadari bahwa semua anak mungkin bisa menjadi kreatif, meskipun tingkat kreativitasnya unik dan berbeda. Selanjutnya, daya cipta serupa dengan setiap potensi lainnya, harus diberi kesempatan dan dikuatkan oleh lingkungan untuk diciptakan Suryana & Desmila, 2022. ...Farida MayarUmi UzlahNurhamidah NurhamidahDesmila DesmilaKreativitas setiap individu harus diciptakan sejak awal, karena sangat mempengaruhi perkembangan eksistensi pencapaian seseorang. Peningkatan kreativitas anak usia dini dapat ditingkatkan dengan lingkungan yang mendukung anak-anak. Lingkungan yang stabil jelas dapat mempengaruhi kemajuan kreativitas anak-anak. Artikel ini membahas tentang pengaruh lingkungan terhadap peningkatan kreativitas anak usia dini. Menggunakan metode penelitian literature dengan menelaah 13 artikel jurnal dari google scholar. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa lingkungan sekitar dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini sangat berpengaruh. Dengan memanfaatkan lingkungan sekitar mampu memberikan pengaruh yang positif untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini. Anak yang belajar dari lingkungan sekitar akan mengembangkan kreativitasnya, seperti anak mampu mendapatkan informasi dari lingkungan sekitar, anak lebih komunikatif, pembelajaran lebih konkrit, menciptakan ide-ide baru, berpikir imajinasi, mampu mengenal dan mencintai lingkungan, mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Dengan kata lain, lingkungan mampu mempengaruhi perkembangan kreativitas anak usia dini.... Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana [3]. Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis [4]. Dengan mengembangkan kemampuan berpikir, anak diharapkan dapat mengolah perolehan belajar dan menemukan bermacammacam alternatif pemecahan masalah. ...Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan Pengenalan Sains Farmasi Sejak Dini Perjalanan Obat di Dalam Tubuh” kepada anak-anak di Yayasan Sweet Shodaqoh Karawang. Dari hasil kegiatan ini, didapatkan bahwa semua peserta telah mengerti tentang proses perjalanan obat di dalam tubuh melalui media permainan. Berdasarkan hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini para peserta sangat antusiasi dan mereka sudah mulai mengerti tentang ilmu farmasi sejak diusia dini serta bagaimana untuk mengonsumsi obat dengan baik dan benar, sehingga dapat memberikan efek obat yang SriandilaDadan Suryana Nenny MahyuddinThis study aims to analyze the implementation of the independent curriculum for PAUD Nurul Ikhlas in Kemantan Kebalai, Kerinci, Indonesia. The independent curriculum has changed the paradigm in implementing education at PAUD Nurul Ikhlas. Even though the number of students is 40 people with 5 teachers and 1 educator, PAUD Nurul Ikhlas is a very important PAUD in Kemantan Kebalai in an effort to provide facilities for healthy and optimal child growth and development in accordance with community values, norms & expectations. Research using descriptive quantitative research methods. Data collection was carried out by questionnaire, literature study, observation, and the documentary method. The instruments that researchers use are as follows. Questionnaire and Documentation Guidelines. The results of the study show that Nurul Ikhlas PAUD Education in implementing the independent curriculum is carried out by providing maximum and rich experience and stimulation. So it is necessary to have a conducive environment for the growth and development of children in Kemantan Kebalai. The method and approach used is an independent learning-based approach, including play-learning. Diana Vidya Fakhriyanisetiap individu memiliki beragam kemampuan yang berbeda. Bercermin dari keragaman kemampuan yang berbeda itu, hendaknya perlu dilakukan pelbagai cara dalam mengembangkan kemampuan tersebut. Salah satu kemampuan individu adalah kreativitas. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang penting untuk dikembangkan, pun di berbagai elemen pendidikan. Dalam hal ini, para pendidik memegang peranan yang penting untuk mengembangkan kemampuan tersebut. Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena kreativitas memiliki pengaruh besar dan cukup memberi andil dalam kehidupan seseorang, misalnya dalam prestasi akademik. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang tidak dibawa sejak lahir, namun dapat dipelajari dan dikembangkan, sehingga seyogyanya kemampuan ini dapat dikembangkan sejak dini. Hal tersebut dikarenakan masa-masa usia dini merupakan masa golden age, yang merupakan pondasi dari tahapan usia yang Zarkasih PutroSebagai orang tua atau pendidik perlu mengembangkan serta memberikan berbagai stimulasi positif agar anak dapat menjadi kreatif. Kreativitas anak dapat dilihat dari cara bermain. Melalui bermain anak belajar mengenal diri dan lingkungannya, karena dengan bermain anak belajar. Ada berbagai macam jenis permainan yang dapat digunakan dalam mengembangkan kreativitas memberikan kesenangan, kebahagian bagi anak dan memenuhi kebutuhan mereka. Jenis kegiatan bermain mempunyai sumbangan positif baik terhadap penyesuaian sosial maupun penyesuaian diri anak dan perkembangan emosi, kepribadian maupun perkembangan merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak dan memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan anak yaitu perkembangan fisik, sosial emosinal, kognitif atau intelektual serta bahasa. Selain itu manfaat yang didapatkan dari kegiatan bermain adalah mengembangkan dalam bentuk apapun baik aktif maupun pasif baik dengan alat maupun tanpa alat dapat menunjang kreativitas anak. Dengan bermain anak dapat menilai dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif yaitu mempunyai rasa percaya diri. Anak akan belajar cara bersikap dan bertingkah laku agar dapat bekerja sama dengan orang lain, jujur, murah hati dan sebagainya. Peran orang tua dan guru memfasilitasi anak dengan cara menyediakan sarana bermain yang aman, nyaman dan tepat sesuai dengan bakat, minat, perkembangan dan kebutuhan RukiyatiBermain balok merupakan kemampuan dalam kegiatan yang sifatnya konstruktif dengan membangun bangunan yang kompleks menggunakan balok unit yang dapat meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan, melatih keterampilan motorik halus, melatih anak dalam memecahkan masalah, permainan yang memberikan anak kebebasan berimajinasi, sehingga hal-hal baru dapat tercipta sebagai seativitas anak ebuah ide kreatif. Dasar pemikiran diadakan perbaikan pembelajaran ini adalah rendahnya kreativitas anak. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 untuk mengetahui bahwa melalui metode praktik langsung dapat meningkatkan kreativitas dalam membentuk balok bangunan pada anak, 2 untuk mengetahui besarnya peningkatan kreativitas dalam membentuk balok bangunan melalui metode praktik langsung pada anak Kelompok A TK Negeri Kabupaten Temanggung Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek penelitian ini adalah peserta didik Kelompok A TK Negeri Kabupaten Temanggung berjumlah 15 anak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bermain balok bangunan terbukti efektif dapat meningkatkan kreativitas anak di Kelompok A TK Negeri Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal tersebut ditandai dengan tercapainya kriteria ketuntasan pada penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan. Ketuntasan hasil belajar anak yang mendapat nilai berkembang sangat baik dari Siklus I ke Siklus II mengalami kenaikan sebesar 60%, sehingga dari kondisi awal ke Siklus II mengalami kenaikan sebesar 73,3%. Pada indikator kinerja peneliti menentukan 80% anak dapat menunjukkan kreativitasnya, pada Siklus II telah melebihi target yang diharapkan yaitu 86,7% anak mampu menunjukkan kreativitasnya dalam menciptakan suatu bentuk dengan menggunakan balok bangunan dan menceritakan hasil karyanya. Dadan SuryanaManusia memiliki dimensi potensi, keunikan dan dinamika tersendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Potensi yang dimiliki manusia sangat menentukan dalam setiap rentang kehidupannya sejak manusia lahir sampai meninggal. Selain itu juga manusia memiliki keunikan dan dinamika tersendiri yang menjadi ciri khas dan tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Sasaran pendidikan adalah manusia, sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia tugas pendidikan. Manusia lahir telah dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi masih dalam wujud potensi, belum teraktualisasi menjadi wujud kenyataan atau ”aktualisasi”. Kondisi ”potensi” menjadi wujud aktualisasi terdapat rentangan proses yang mengandung pendidikan untuk berperan dalam memberikan jasanya. Seseorang yang dilahirkan dengan bakat seni misalnya memerlukan pendidikan untuk diproses menjadi seniman terkenal. Setiap manusia lahir dikaruniai ”naluri” yaitu dorongan-dorongan yang alami dorongan makan, seks, mempertahankan diri, dan lain-lain. Jika seandainya manusia dapat hidup hanya dengan naluri maka tidak bedanya ia dengan hewan. Hanya melalui pendidikan status hewani itu dapat diubah ke arah status manusiawi. Meskipun pendidikan itu pada dasarnya baik tetapi dalam pelaksanaannya mungkin saja bisa terjadi kesalahan-kesalahan yang lazimnya disebut salah didik. Hal demikian bisa terjadi karena pendidik itu adalah manusia biasa, yang tidak luput dari kelemahan-kelemahan. Sehubungan dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu pengembangan yang utuh, dan pengembangan yang tidak utuhMuhammad HurmainiThe purpose of the research is to know the context, input, process and product evaluation on the Social Internship Program Kukerta of IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Students by using Participatory Action Research PAR system. The research is conducted in four locations of IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi students’ Kukerta in first period of 2013; Lubuk Terap, Sengeti Kecamatan Sekernan, unas, and Simpang Tiga Sipin by using questionnaire. All students of Kukerta in these 4 locations, consists of 51 people become the sample of this study. The finding of the study showed that first, context evaluation of PAR system Kukerta programs is actually having many deficiencies and weakness in both determining the needs as well as the purpose of Kukerta program. Therefore, it needs some improvements or revision. Second, input evaluation of PAR system Kukerta shows some weakness from the students and the internship supervisors/ advisors. Both students and internship supervisors have to be firstly provided by training on PAR system Kukerta. Third, process evaluation on the program is also lack of the relevant activities towards students’ needs and program realization. Fourth, product evaluation reveals that there is no significant result of the program, physically or non-physically. It can be recommended that the program can be continued with some improvements and revision on its implementation. Copyright © 2015 by Al-Ta'lim All right reservedThe current study is an examination of contributions of parenting styles and qualities of parent–child relationship PCR to Turkish children’s externalizing and internalizing behaviours, with a specific focus on the moderating role of PCR closeness and conflict on parenting styles authoritarian and democratic/authoritative when predicting children’s externalizing and internalizing behaviours. Participants were 94 children 56 boys with the mean age of years SD = in a suburban district in Turkey. Mothers reported on their parenting styles and relationships with their children as well as children’s externalizing and internalizing behaviours. Results from regression analyses showed that parent–child closeness significantly moderated the association between authoritarian parenting and children’s externalizing behaviours. Parent–child conflict significantly moderated the association between authoritarian parenting and children’s internalizing behaviours. The parent–child conflict was positively associated with children’s externalizing behaviour and authoritarian parenting was positively associated with internalizing behaviour. Limitations and future directions of the current study are discussed. Ronit MolkoJohn R. LutzkerDavid WeschProject SafeCare was a 4-year, in-home, research and intervention program that provided parent training to families of children at-risk for maltreatment, and families of children who were victims of maltreatment. Parents were trained in treating children's illnesses and maximizing their own health-care skills Health, positive and effective parent–child interaction skills Parenting, and maintaining low hazard homes Safety. The effectiveness of these training components was evaluated as the change in the parents' scores on roleplay situations for child health problems, hazards present in the home, and the frequency and quality of parent–child interactions during activities of daily living. Statistically significant improvements were seen in child health care, home safety, and parent–child MinuchinFamily therapy suggests a reformulation of concept and method in studying the family and individual development to regard the family as an organized system and the individual as a contributing member, part of the process that creates and maintains the patterns that regulate behavior. In this review, the theories and clinical experiences of family therapists are regarded as a resource for developmental psychology, and particular attention is paid to those aspects that challenge traditional formulations in the developmental field. The review focuses on systems theory as the paradigm underlying family therapy and considers the implications of this framework for conceptions of the individual, the study of parent-child interaction, and new research formulations and areas of study. It also considers trends in the developmental field that move toward such Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di TK Kanisius Sorowajan YogyakartaR AstutiT AzizAstuti, R., & Aziz, T. 2019. Integrasi Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di TK Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 32, 294.
Anak-anak dan mainan sudah selayaknya berjalan beriringan. Mainan pun bisa menjadi alat belajar anak-anak dalam masa tumbuh kembangnya. Kamu hanya perlu memilih mainan anak yang edukatif untuk merangsang sensor motorik dan imajinasinya saat memainkannya. Tidak perlu berpikir mainan edukatif itu harus berhubungan dengan barang elektronik yang harganya mahal. Kamu hanya butuh mainan yang bisa memiliki bentuk, punya warna yang menarik, dan pastinya bisa dipegang langsung oleh Si Kecil. Mainan Anak yang Edukatif Mainan edukatif untuk anak tentunya bisa dimainkan oleh laki-laki dan perempuan. Jadi, kamu tidak perlu ragu untuk memilih salah satunya. Yuk, simak rekomendasi jenis mainan anak edukatif untuk diberikan kepada Si Kecil di bawah ini! 1. Flash card Mainan edukasi pertama yang bisa kamu pilih adalah flash card. Ini adalah kumpulan kartu bergambar dengan banyak tema. Kamu bisa mendapatkan flash card dengan tema hewan, buah-buahan, sayur-mayur, benda yang bisa ditemukan di rumah, dan juga anggota tubuh. Mainan flash card akan bantu orang tua untuk mengenalkan anak dengan banyak benda. Untuk flash card bertema hewan, kamu pun bisa mengajarkan suara mereka dengan menirukannya. Nah, kartu bertema buah dan sayur pun bisa sekaligus memberi tahu si kecil tentang manfaat dari mengkonsumsinya untuk kesehatan. Baca Juga 7 Barang yang Banyak Dibeli Orang Saat Pandemi 2. Balok berbagai bentuk Balok bangun merupakan salah satu mainan edukatif yang akan membantu imajinasi anak. Mainan yang satu ini pun bisa membuat para orang tua mengetahui perkembangan otak dan pola pikir si kecil. Semakin rumit bangunan yang bisa dia ciptakan, semakin baik pula perkembangan otaknya. Si Kecil akan mendapatkan berbagai bentuk dan warna dalam setiap paketnya. Nantinya, si kecil akan mencoba untuk menyusunnya ke atas atau mendatar. Dari situ juga, otot-otot tangannya akan terlatih dalam menyusun balok supaya tidak jatuh. Setelah bangunan jadi, berikan apresiasi dengan bertepuk tangan bersama, ya. Baca Juga 7 Mainan Montessori Anak yang Bisa Bantu Melatih Sensor Motorik 3. Puzzle Mencocokkan gambar dalam puzzle mungkin terdengar bukan mainan yang modern yang lahir di era teknologi. Namun, puzzle masih menjadi mainan edukatif yang disarankan oleh banyak ahli tumbuh kembang anak. Mainan sederhana ini akan melatih fokus dan ketelitian anak dalam menyelesaikannya. Puzzle pun sekarang sudah sangat berkembang dengan pilihan banyak gambar dan tingkat kesulitannya. Kamu pun mungkin akan dibuat kebingungan saat membantu Si Kecil menyelesaikan permainan. Namun, kamu malah bisa semakin dekat dengan anak saat bermain bersama. Baca Juga Ciri-ciri Produk yang Bakal Laku di Pasaran 4. Alat musik Mainan berbentuk alat musik juga punya segudang manfaat untuk mengasah otak dalam masa pertumbuhannya. Kamu bisa memilih berbagai jenis mainan alat musiknya, mulai dari gitar, organ, drum, dan xylophone. Si Kecil akan mulai mengenali tangga nada dengan membunyikan alat musiknya. Selain itu, anak pun akan belajar mengkoordinasikan mata, tangan, dan telinganya dalam waktu yang bersamaan. Kamu pun akan melihat aksi lucunya saat memainkan alat musik miliknya. 5. Busy book Buku dengan bahan empuk ini punya banyak manfaat untuk anak usia 1—3 tahun. Si Kecil akan mulai belajar menggenggam sebuah benda sekaligus melihat gambar yang ada di dalamnya. Busy book juga memiliki tema yang beragam dan gambar yang menarik untuk anak-anak. Busy book juga meminta si kecil untuk mencocokkan gambar atau mengurutkan angka. Orang tua harus ikut aktif dalam memainkan busy book dengan turun membaca atau menirukan bunyi benda di dalam bukunya. Dengan begitu, permainan pun akan lebih menarik. 6. Mainan lilin Plastisin atau mainan lilin juga bisa dijadikan pilihan untuk menyibukkan anak-anak. Di samping itu, mainan ini pun akan melatih kreativitas anak untuk membuat sesuatu dengan benda yang bisa dibentuk. Lilin plastisin ini pun memiliki banyak pilihan warna yang tentunya menarik untuk anak-anak. Saat ini sudah banyak pilihan plastisin yang dijual di pasaran, salah satu yang cukup populer adalah Play-Doh. Namun, mainan ini hanya bisa diberikan kepada anak berusia di atas 3 tahun, ya. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun setelah anak setelah memainkan mainan ini. 7. Boneka Jangan sepelekan boneka yang diberikan kepada anak-anak. Bisa saja anak-anak membuatnya menjadi mainan edukatif untuk dirinya sendiri. Boneka pun akan membuat anak-anak belajar banyak tanpa mereka sadari. Pertama, Si Kecil akan mencoba mengajak boneka tersebut berbicara. Hal ini akan melatih anak untuk mulai berkomunikasi dengan lawan bicara. Selain itu, boneka pun akan diperlakukan layaknya seperti makhluk hidup yang butuh makan, mandi, dan tidur. Nah, di situlah ia juga belajar menghargai dan menyayangi orang lain, khususnya mereka yang lebih kecil dari dirinya. 8. Buku mewarnai Mewarnai merupakan aktivitas menarik yang bisa dilakukan bersama Si Kecil. Kamu bisa memberikannya buku mewarnai lengkap dengan crayon atau pensil warna. Nah, mulailah mengajaknya untuk melengkapi warna setiap benda yang ada di dalam buku tersebut. Ia akan menggunakan imajinasinya untuk mencoba membayangkan warna dari benda tersebut. Setelah itu, kamu bisa menempel hasil karyanya tersebut di kamar atau ruang tengah. 9. Bola Anak kecil akan suka dengan bola. Kamu bisa memberikannya bola yang sesuai dengan ukuran tubuhnya. Pastikan memilih bola dengan bahan kain atau plastik yang tidak terlalu keras, ya. Pasalnya, bola tersebut pasti akan dilempar oleh si kecil ke segala arah. Nah, aktivitas lempar-tangkap ini yang akan membuat Si Kecil aktif bergerak. Selain melatih sensor motorik dan reflek, mainan ini pun akan membuat anak mengukur kekuatan tangannya saat melempar. 10. Pakaian karakter Mainan edukatif yang tidak kalah serunya adalah pakaian karakter. Kamu bisa memberikan pakaian tersebut kepada si kecil dan memintanya untuk memainkan peran sesuai karakternya. Kamu bisa memulai dengan pakaian dokter, polisi, atau juru masak. Kamu sebagai orang tua harus mendukung bermain peran ini. Berperanlah sebagai masyarakat yang butuh jasa dari profesi tersebut. Saat si kecil menjadi dokter, cobalah menjadi pasien supaya bisa diperiksa oleh Si Kecil. Jika anak berlagak seperti juru masak, kamu harus berpura-pura memakan makanan yang dibuatnya dengan lahap. Itu dia berbagai mainan edukatif untuk anak yang bisa kamu pilih. Pastikan selalu dampingi anak saat bermain untuk melihat tumbuh kembangnya. Nah, menjelang Hari Anak Nasional di tanggal 23 Juli nanti, tidak ada salahnya mencoba peruntungan untuk berjualan produk-produk mainan anak yang edukatif seperti di atas. Bisa jadi, permintaan untuk kebutuhan mainan berpeluang meningkat. Apalagi di tengah situasi pandemi sekarang dimana anak-anak juga lebih banyak berkegiatan di rumah. Mau mulai jualan secara online? Jualan di Bukalapak aja. Serunya lagi, kalau kamu gabung jadi Super Seller, bisa memperbesar peluang transaksi jadi makin cuan loh. Tentunya dengan memanfaatkan banyak fitur dan keuntungannya. Tenang, biaya admin di Bukalapak juga dijamin termurah se-Indonesia, cuma 0,5% aja! Mau mulai jualan di Bukalapak sekarang? Klik langsung di bawah ini ya! MULAI JUALAN
MatematikaGEOMETRI Kelas 8 SMPBANGUN RUANG SISI DATARUnsur-Unsur Bangun Ruang Sisi Datarperhatikan gambar mainan anak-anak yang berbentuk balok tersusun dari kubus-kubus satuan. Jika seluruh permukaan balok dicat, banyak kubus satuan yang terkena cat pada satu sisinya saja adalah ....A. 21C. 32B. 28D. 42Unsur-Unsur Bangun Ruang Sisi DatarBANGUN RUANG SISI DATARGEOMETRIMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0102Disediakan kawat yang panjangnya 6 m , akan dibuat keran...Disediakan kawat yang panjangnya 6 m , akan dibuat keran...0133Sebuah balok berukuran panjang = 3x + 2 cm, lebar x+ 5...Sebuah balok berukuran panjang = 3x + 2 cm, lebar x+ 5...0214Suatu prisma kayu persegi panjang terdiri atas tiga bagia...Suatu prisma kayu persegi panjang terdiri atas tiga bagia...0137Budi membuat kerangka prisma segitiga terbuat dari kawat ...Budi membuat kerangka prisma segitiga terbuat dari kawat ...
gambar disamping adalah mainan anak anak yang berbentuk balok