fun cooking untuk anak paud

Bekalmakanan berupa burger buah merupakan bekal makanan sehat dan menarik untuk anak TK, PAUD, maupun SD. Untuk membuatnya, Anda memerlukan 1 buah apel dan beberapa buah lain kesukaan anak Anda. Cara membuatnya cukup mudah, lo. Potong apel menjadi dua bagian hingga menyerupai dua buah roti burger. Kerok bagian bijinya. FunCooking; Tahsin; Konsultan BQ; Terapi Al-Qur'an; PPDB. PPDB MTs MA; PPDB MI; Ziswaf; BQ Mart; Search for: Quantum Kepribadian Al-Qur'an untuk Anak | Surat Al-Mulk ayat 3 | Dr. Nurul Hikmah. Artikel Quantum. 9 June 2020 9 June 2020 Author Leave a Comment on Quantum Kepribadian Al-Qur'an untuk Anak INGIN ANAK PANDAI & SHOLEH (TAUBAT BukuFun Origami Untuk Anak Paud, Tk, & Sd karya Maya Hirai. 'Jiwa-jiwa kreatif sangat dibutuhkan pada semua bidang kehidupan di masa depan, dan origami adalah salah satu dari pendidikan kreativitas yang nantiny DasarDasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).(Alih bahasa : Suci Romadhona dan Apri Widiastuti). Abdullah. 2015. Pembelajaran Cooking Class Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Bumi Aksara. (2013). Upaya meningkatkan kreativitas anak melalui fun cooking di kelompok B TK Puspasari, Margosari, Pengasih, Kulon Progo. Skripsi. Yogyakarta TimGuru PKBM 'Tamansari Persada', Jatibening Baru (Bekasi), memilih Permainan Engklek untuk pengenalan angka bagi peserta didik PAUD dan TK mereka. Hari (7/1) itu anak-anak balita mengisi waktu belajar mereka yang singkat dengan menapaki kotak-kotak tikar puzzle angka sesuai arahan guru pembimbing mereka. Wajah-wajah mungil nan ceria mơ thấy người yêu có người khác. Program Kegiatan Coking Class untuk Anak Usia Dini di Kelas Koki Cilik Jakarta Abstract Abstract. his research is motivated by the findings of a problem related to one of the activities of early childhood namely Cooking Class activities whose cooking activities but in the process of these activities still lack children directly in each process from beginning to end. Even though this cooking activity is an appropriate vehicle for early childhood because it is able to foster and enhance children's learning experience directly. At the same time, this activity is able to build children's creativity, introduce food, process food, blend colors, and even train the child's fine motor skills, through the movements of cutting, squeezing, shaping and printing. according to theories about early childhood, the world of children is playing. Play is a learning tool for children. Through play children learn to think, imagine, socialize, speak and develop emotional or moral. In addition there are still many adults who already understand about healthy food patterns but still often buy junk food. This is because since childhood, the majority of children in Indonesia have not been introduced to the concept of healthy food. The research aims to 1 determine the benefits of cooking class activities for aspects of early childhood development, 2 obtain an overview of cooking class activities programs for early childhood, especially in terms of planning, implementation, evaluation. This research is a descriptive method research with a qualitative approach. The subjects of this research are the Co-Founders, Facilitators and parties involved in the Cooking Class activities in the Jakarta Little Chef Class. The results of the research are related to the cooking class activities program for young children in the Little Chef Class. Data is collected through interviews, observations and documentation studies. From the results of the study it can be concluded that if it is reviewed in terms of the planning, implementation and evaluation of Cooking Class program activities for Early Childhood carried out in the Little Chef Class can improve aspects of early childhood development especially the development of fine motor Early Childhood Activities, Cooking Class, aspects of child developmentAbstrak. Penelitian ini dilatar  belakangi oleh temuan masalah yang berkaitan dengan salah satu kegiatan anak usia dini yaitu kegiatan Cooking Class yang kegiatannya memasak namun dalam proses kegiatannya tersebut masih kurang melibatkan anak secara langsung dalam setiap prosesnya dari awal hingga akhir. Padahal kegiatan memasak ini merupakan wahana yang tepat untuk anak usia dini karena mampu menumbuhkan dan meningkatkan pengalaman belajar anak secara langsung. Pada saat yang sama, aktivitas ini mampu membangun kreativitas anak, mengenalkan bahan makanan, mengolah makanan, perpaduan warna, bahkan melatih motoric halus anak, melalui gerakan memotong, meremas, membentuk dan mencetak. menurut teori tentang anak usia dini, dunia anak adalah bermain. Bermain merupakan alat belajar bagi anak. Melalui bermain anak belajar berpikir, berimajinasi, bersosialisasi, berbahasa dan mengembangkan emosional atau moralnya. Selain itu masih banyak orang dewasa yang sudah paham tentang pola makanan sehat namun masih sering membeli junk Hal ini disebabkan karena sejak kecil, mayoritas anak-anak di Indonesia tidak dikenalkan dengan konsep makanan yang sehat. Penelitian bertujuan untuk 1 mengetahui manfaat kegiatan cooking class bagi aspek perkembangan anak usia dini ,2 memperoleh gambaran program kegiatan cooking class bagi anak usia dini terutama dari segi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun Subjek penelitian ini adalah Co-Founder, Fasilitator dan pihak yang terlibat dalam kegiatan Cooking Class di Kelas Koki Cilik Jakarta. Hasil penelitan berkaitan dengan program kegiatan cooking class bagi anak usia dini di Kelas Koki Cilik. Data dikumpulkan melalui proses wawancara, observsi dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jika di tinjau dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi progrram kegiatan Cooking Class bagi anak Usia Dini yang dilakukan di Kelas Koki Cilik dapat meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini terutama perkembangan motorik halus Kunci Kegiatan Anak Usia dini, Cooking Class, aspek perkembangan anak Keywords Kegiatan Anak Usia dini, Cooking Class, aspek perkembangan anak References Adalila, S. 2010. Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Diakses dari Amijaja, A 2007. Fun and Mind Stimulating Things To Do With Your Kids 2-6 Years. Jakarta Elex Media Komputindo Aspi, J. 2010. Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia dan Target Capaian PAUD. [online]. Diakses dari Habibie, Putri. 2018. My Little Home Cook. Jakarta Demedia Sonoma, Sweet Treats. San Fancisco Weldon Owen Masnipal. 2018. Menjadi Guru PAUD Profesional. Bandung PT Remaja Rosdakarya Wiyani, A. Novan, 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta Penerbit Gava Media Brich, Cameron, Spencer, M. 1997. Food Science. Pregamon International Library. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke Tiga. Jakarta. Balai Pustaka. Dirjen PAUDNI. 2013. Pentingnya Edukasi Gizi Sejak Dini. Jakarta. [Online]. Diakses dari Sujiono, Bambang, dkk. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta Universitas Terbuka Sujiono, Bambang, dkk. 2007. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta Universitas Terbuka Primarasa, Seri Memasak Femina, 2010, Cooking with Kids, Jakarta Gaya Favorit Press Sri Wahyuni, Sean Marta, dkk. 2018. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus melalui Kegiatan Cooking Class AnakUsia 5- 6 Tahun di TK Melati Pekanbaru. Pekanbaru Unversitas Lancang Kuning. “Sebuah Jurnal Pendidikan AnakUsia Dini, Vol 2, No 1, Oktober 2018. Diakses dari DOI     Home Vol 6, No 3 2022 Sumarseh Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh Author Sumarseh Sumarseh1, Dadan Suryana2, Pendidikan Anak Usia Dini,, Universitas Negeri Padang, Indonesia1 Pendidikan Anak Usia Dini,, Universitas Negeri Padang, Indonesia2 Corresponding Author Download PDF [File Size 208KB] Language id Published 2021-12-24 Copyright c 2021 Sumarseh Sumarseh, Dadan Suryana Article can trace at Article Metrics Abstract Views 466 times PDF Downloaded 281 times Abstract Kognitif merupakan salah satu aspek yang dikembangkan pada anak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan fun cooking terhadap perkembangan kognitif anak usia dini selama pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak. Menggunakan metode penelitian ekperimen dengan desain Pre Eksperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Populasinya kelas B di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak berjumlah 15 anak. Teknik analisis datanya adalah uji Wilcoxon yaitu dengan mencari perbedaan mean Pretest dan Posttest dengan menggunakan analisis uji melalui program SPSS Statistical Package for Social Science17. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan Fun Cooking dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak pada usia dini pada masa pembelajaran jarak jauh. Fun cooking merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua serta bermanfaat untuk mengembangkan aspek kognitif pada anak. Keywords anak usia dini; fun cooking; perkembangan kognitif References Ananda, R. 2017. Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11, 19-31. T., Masruhim, M. A., & Sulistiarini, R. 2016. Identifikasi Obat Penginduksi Kerusakan Hati pada Pasien Hepatitis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie. Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, 2April, 151-157. N. 2020. Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Fun Cooking Di RA Darussalam Kedoya Jakarta Barat. Institut PTIQ R. 2019. Peran Kegiatan Fun cooking dan Country Project dalam Kemampuan Matematika Awal dan Berpikir Kritis Anak Usia Dini. KINDERGARTEN Journal of Islamic Early Childhood Education, 21, 6. P. R. 2003. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Departemen Pendidikan L., & Yulsyofriend. 2020. Pengaruh Metode Bercerita dengan Boneka Tangan Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 41, 472-481. L. P., Pudjawan, K., & Putu Rahayu Ujianti. 2015. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Cooking Class Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Pada Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 21, 82-91. A. 2020. Peran Orang Tua dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 549. P. A., & Novieazizah, E. 2021. Pengaruh Video Animasi Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Anak Usia Dini. JCE Journal of Childhood Education, 51, K., & Kebudayaan, R. I. 2014. Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD. Jakarta A. T., & Budiningsih, C. A. 2021. Efektivitas Pembelajaran E-Learning pada Guru PAUD Selama Pandemic Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1667-1675. M., Khadijah, K., Nasution, F., & Sitorus, A. S. 2016. Buku pengembangan kreativitas anak usia dini teori dan praktik.Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development. D. 2013. Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009. Pedagogi Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 132, D. 2014. Hakikat anak usia dini. Padang UNP Press D. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek Perkembangan H. A. 2014. Pemahaman mahasiswa dalam pemecahan masalah pembuktian pada konsep grup berdasarkan gaya kognitif. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran JPP, 202, S. 2019. Alternatif Stimulasi Kemampuan Kognitif melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Permainan Komprehensif. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 31, 183. D. 2020. Peningkatan kecerdasan logika matematika melalui kegiatan. JPP PAUD FKIP Untirta, 72, 113-122. Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. 2020. Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1138-1150. S. 2019. Permainan Dan Bermain Di Paud. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Dan Anak Usia Dini, II2, 200-2012. Refbacks There are currently no refbacks. Kognitif merupakan salah satu aspek yang dikembangkan pada anak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan fun cooking terhadap perkembangan kognitif anak usia dini selama pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak. Menggunakan metode penelitian ekperimen dengan desain Pre Eksperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Populasinya kelas B di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak berjumlah 15 anak. Teknik analisis datanya adalah uji Wilcoxon yaitu dengan mencari perbedaan mean Pretest dan Posttest dengan menggunakan analisis uji melalui program SPSS Statistical Package for Social Science17. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan Fun Cooking dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak pada usia dini pada masa pembelajaran jarak jauh. Fun cooking merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua serta bermanfaat untuk mengembangkan aspek kognitif pada anak. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 63, 2022 2061 Volume 6 Issue 3 2022 Pages 2061-2066 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini ISSN 2549-8959 Online 2356-1327 Print Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh Sumarseh1, Dadan Suryana1 Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Padang, Indonesia1 DOI Abstrak Kognitif merupakan salah satu aspek yang dikembangkan pada anak usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan fun cooking terhadap perkembangan kognitif anak usia dini selama pembelajaran jarak jauh. Penelitian ini dilaksanakan di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak. Menggunakan metode penelitian ekperimen dengan desain Pre Eksperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Populasinya kelas B di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak berjumlah 15 anak. Teknik analisis datanya adalah uji Wilcoxon yaitu dengan mencari perbedaan mean Pretest dan Posttest dengan menggunakan analisis uji melalui program SPSS Statistical Package for Social Science17. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan Fun Cooking dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak pada usia dini pada masa pembelajaran jarak jauh. Fun cooking merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua serta bermanfaat untuk mengembangkan aspek kognitif pada anak. Kata Kunci anak usia dini; fun cooking; perkembangan kognitif Abstract Cognitive is one aspect that is developed in early childhood. The purpose of the study was to determine the effect of fun cooking activities on the cognitive development of early childhood during distance learning. This research was conducted at the TK Pembina Kandis Siak Regency. Using experimental research methods with Pre Experimental Design with the type of One-Group Pretest-Posttest Design. The population of class B in TK Pembina Kandis Siak Regency is 15 children. The data analysis technique is the Wilcoxon test, which is to find the difference in the mean of the Pretest and Posttest by using test analysis through the SPSS Statistical Package for Social Science program17. The results showed that Fun Cooking activities could improve children's cognitive development at an early age during distance learning. Fun cooking is a fun activity that can be done by teachers and parents and is useful for developing cognitive aspects in children. Keywords cognitive development; early childhood; fun cooking Copyright c 2021 Sumarseh, Dadan Suryana  Corresponding author Email Address nyaisumarsehaman Siak, Indonesia Received 9 August 2021, Accepted tanggal 21 December 2021, Published 24 December 2021 Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh DOI 2062 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx PENDAHULUAN Anak usia dini merupakan anak yang baru lahir hingga anak-anak yang belum genap usia delapan tahun. Sesuai yang diungkapkan oleh the National Association For The Eduction Of Young Children NAEYC dan para ahli bahwa pada umumnya batasan yang digunakan adalah Early childhood anak masa awal yaitu anak yang sejak lahir sampai pada usia 8 tahun. Sementara menurut UU Sisdiknas pasal 28 Nomor 2 tahu 2003 ayat 1 menjelaskan bahwa anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun, Indonesia, 2003. Anak pada usia ini disebut juga masa keemasan yang mana pada usia ini proses pertumbuhan dan perkembangannya terjadi sangat pesat. Pada masa ini pembentukan system syaraf yaitu terjadi hubungan anara sel-sel syaraf. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Keith Osborn di University of Geordia, Burton L. White di Harvard Preschool Project, dan Benjamin S. Bloom University of Chicago menyatakan bahwa sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia lahir sampai 4 tahun, 80% terjadi ketika anak berusia 4 sampai 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 100% ketika anak berusia 8 sampai 18 tahun Suryana, 2014. Anak usia dini itu merupakan individu yang unik memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang saling berkaitan dalam aspek fisik, kogniti, sosioemosional, kreatifitas, bahasa dan komunikasi yang berkembang sesuai dengan tahapan usianya. Perkembangan setiap anak itu berbeda-beda sesuai dengan tahapannya, salah satunya adalah perkembangan kognitif anak. Menurut Pieget Suryana, 2018 sejak lahir sampai mencapai kematangan, proses berpikir berubah secara radikal, meskipun lamban, karena kita secara konstan berusaha memahami tentang dunia dengan mengidentifikasi empat faktor yaitu kematangan biologis, aktifitas, pengalaman sosial, dan ekulibrasi yang berinteraksi untuk berbagai perubahan dalam berpikir. Kognitif secara umum diartikan potensi intelektual yang terdiri beberapa tahapan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan evaluasi. Menurut Ahmad Susanto Maharani & Novieazizah, 2021 perkembangan kognitif merupakan kemampuan individu dalam berfikiruntukmenghubungkan,menilai,dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi pada anak usia dini. Menurut Hijriati Izzati & Yulsyofriend, 2020 perkembangan kognitif merupakan perkembangan kemampuan anak untuk berekplorasi terhadap lingkungan, yang dikembangkan secara kreatif, bebas dan imajinatif. Kognitif merupakan suatu proses berpikir atau kemampuan sesorang untuk menghubungkan, menilai, serta mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa Susanto, 2014. Hal ini juga diperkuat oleh Sit et al., 2016 mengatakan bahwa kognitif merupakan siuatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainya, serta kemampuan untuk menilai dan mempertimbangkan sesuatu yang diamati dari dunia sekitar. Perkembangan kognitif anak usia dini menurut Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 meliputi 1 Pemecahan masalah, yang mencangkup kemampuan anak dalam memecahkan masalaha sederhana dalam kehidupan sehari-hari serta dapat menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru. 2 berpikir logis, mencakup berbagai persamaan dan perbedaan, klasifikasi, serta mengenal konsep sebab akibat. 3. Berpikir simbolis, yang mencangkup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, huruf serta mempresentasikan berbagai benda dan hasil karya sesuai dengan imajinasi anak, Pendidikan & Kebudayaan, 2014. Orangtua memiliki peran penting dalam mendidik anak, memberiksn keterampilan kognitif, edukasi kesehatan mental dan fisik, serta peningkatan kualitas kesehatan psikologis keluarga Yulianingsih et al., 2020. Perkembangan kognitif pada anak usia dini haruslah dengan kegiatan yang menarik dan tepat, dimana anak dapat untuk bebas bereksplorasi dengan pembelajaran pendekatan saintifik agar anak dapat belajar menalar pengetahuan yang didapatinya melalui proses dari mengamati hingga dapat mengkomunikasikan sesuai hasil pikirannya. Oleh karena itu pendidik harus kreatif dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang menarik minat belajar anak, terutama pada masa belajar jarak jauh. Sebagaimana yang disampaikan oleh Suryana, Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 63, 2022 2063 2013 perkembangan anak memberikan landasan bagi para pendidik untuk menyiapkan lingkungan belajar, merencanakan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran kurikulum yang realistis, serta pengalaman pengalaman belajar yang tepat. Pelaksanaan pembelajaran pada PAUD biasanya menggunakan metode yang konvensional dengan bertatap muka yaitu dengan adanya interaksi antara guru dan siswa agar terciptanya suasana yang menyenangkan Pudyastuti & Budiningsih, 2021. Salah satu kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh guru dan orangtua di rumah adalah kegiatan Fun Cooking. Menurut Juniyanasari et al., 2015 kegiatan Fun Cooking adalah kegiatan memasak secara sederhana yang mencangkup proses mengolah bahan mentah menjadi matang. Begitu juga menurut Hasanah 2020 mengatakan bahwa Fun Cooking merupakan kegiatan bermain yang menggunakan pendekatan konstektual, langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari anak sehingga dalam pelaksanaannya mudah mudah untuk diakukan oleh guru disekolah dan orang tua dirumah dan bahkan orang-orang dewasa di sekeliling anak dapat menerapkan kegiatan ini dilingkungannya. Kegiatan Fun cooking dapat menstimulasi keseluruhan aspek perkembangan anak salah satunya aspek kognitif. Pada penelitian Dewi et al., 2016 mengatakan bahwa Fun Cooking dapat meningkatkan tumbuh kembang anak khususnya pada aspek kognitif dalam mengklasifikasikan, membilang, mengelompokkan banyak dan sedikit, serta anak belajar mengenal dan menggunakan benda sesuai dengan fungsinya. Begitu juga dalam penelitian Herminastiti 2019 juga mengemukakan bahwa kegiatan fun cooking dan country project memiliki peran dalam Kemampuan matematika awal anak usia dini terutama dalam mengelompokkan warna, bentuk, jenis; membandingkan ukuran, mengurutkan dan membilang serta juga memiliki peran dalam kemampuan berpikir kritis anak usia dini terutama dalam membuat prediksi suatu kejadian; mengklasifikasikan informasi/gagasan; enginterpretasi/menjabarkan informasi ke dalam pola tertentu; menganalisis isi, prinsip dan hubungan; serta mampu membandingkan atau mempertentangkan yang kontras. Namun demikian Tatminingsih 2019 menyatakan peran guru sebagai fasilitator pembelajaran tidak dapat digantikan dengan media apapun. Senada dengan pernyataan tersebut Ananda 2017 menyatakan peran guru mempunyai peran tidak kecil. peran orang tua dalam pengasuhan dan perawatan lebih menonjol, sementara pendidikan akademik seringkali dialih tugaskan kepada pihak kedua yaitu sekolah Lilawati, 2020. Berdasarkan dari hasil observasi dilapangan oleh peneliti pada anak kelompok B di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak, terdapat permasalahan anak dalam proses pembelajaran jarak jauh di rumah selama masa pandemi pada aspek perkembangan kognitif anak seperti mengenal benda berdasarkan fungsi, mengkreasikan sesuatu sesuai dengan imajinasnya, dan mengkalsifikasikan benda lebih dan kurang, besar dan kecil. Pembelajaran yang menyenangkan, menarik, serta menumbuhkan keaktifan anak sangat diperlukan untuk saat pembelajaran jarak jauh sehingga anak mudah menerima materi yang diberikan oleh guru. Fun Cooking kegiatan yang menyenagkan yang dapat di lakukan oleh otangtua bersama anak belajar di rumah. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Fun Cooking terhadap perkembangan kognitif anak usia dini selama belajar jarak jauh”. METODOLOGI Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekperimen dengan desain Pre Eksperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Pada desain ini dilakukan observasi sebanyak 2 kali yaitu sebelum ekperimen dan sesudah melakukan ekperimen Sugiyono, 2015. Dalam desain penelitian ini dilakukan 2 penilaian yaitu pree tes tahap ukuran awal dan post test tahap ukuran akhir. Sebagai gambaran lihat tabel 1. Lokasi penelitian ini di lakukan di TK Negeri pembina Kandis Kabupaten Siak Propinsi Riau. Populasi pada penlitian ini adalah pada kelas B yang berjumlah 15 anak. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan uji Wilcoxon yaitu dengan mencari perbedaan mean Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh DOI 2064 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx Pretest dan Posttest. Dalam pelaksanaan uji Wilcoxon untuk menganalisis kedua data yang berpasangan tersebut, dilakukan dengan menggunakan analisis uji melalui program SPSS Statistical Package for Social Science17. Tabel 1. One-group pre test-pos test design Keterangan. A1 = Hasil pengukuran Kognitif anak sebelum diberi perlakukan Fun Cooking A2 = Hasil pengukuran Kognitif anak setelah diberi perlakukan Fun cooking O = Pemberian Treatmen Fun Cooking HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kandis Kabupaten Siak Propinsi Riau. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus sampai 6 September 2021. Pree test dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021, kemudian pada saat pemberian treatment dilakukan pada tanggal 27 Agustus sampai 6 Agustus 2021, sedangkan post test dilakukan pada tanggal 9 Sepetember 2021. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi berupa foto dan video kegiatan Fun Cooking. Pada saat pemberian treatmen yaitu melakukan kegiatan Fun Cooking pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kandis Kabupaten Siak adanya perubahan pada perkembangan kognitif anak. Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya akan diketahui bahwa kemampuan kognitif anak di kelompok B di TK Pembina Kandis Kabupaten Siak sebelum melakukan kegiatan fun cooking dinilai rendah. Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan pada tabel anak yang berada pada kategori tinggi 0 % sedang 33,4% %, rendah 66,6%. Namun setelah anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kandis Kabupaten Siak di berikan treatmen kegiatan fun cooking terdapat perubahan yang sangat baik yaitu pada kategori tinggi terdapat 73,4 %, kategori rendah terdapat 26,6 % dan pada kategori rendah menjadi 0%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 2. Perkembangan kognitif anak sebelum dan sesudah menggunakan kegiatan Fun Cooking Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa perlakuan treatment dengan melakukan kegiatan fun cooking terdapat pengaruh yang sangat signifikan yaitu 78,57 % yang didapat dari hasil skor awal saat pre tes sebesar 134 dengan nilai rata-rata 8,8 dan skor akhir saat post test sebesar 246 dengan nilai rata-rata 16,4. Hal ini dapat diketahui ada pengaruh kegiatan fun cooking terhadap perkembangan kognitif anak selama pembelajaran jarak jauh. Pada pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode uji Wilcoxon dengan menggunakn SPSS 17 untuk melihat perbedaan pada sebelum dan sesudah perlakuan serta untuk melihat seberapa besar pengaruh kegiatan Fun Cooking dalam pembelajaran jarak jauh terhadap kemampuan kognitif anak. Sebelum melihat apakah ada pengaruh kemampuan kognitif anak sebelum dan sesudah eksperimen, maka perlu dilihat hubungan data pretest dan posttest seperti tabel 2. Berdasarkan output test statistic pada tabel 2, diketahui, Asymp. Sig bernilai 0,001 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dengan artinya ada perbedaan Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh DOI Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 63, 2022 2065 antara hasil melakukan kegiatan Fun Cooking dalam pembelajaran jarak jauh selam masa pandemi untuk pre test dan post test, dapat disimpulkan adanya pengaruh kegiatan Fun Cooking terhadap kemampuan kognitif anak usia dini selama pembelajaran jarak jauh. Tabel 2. Pengaruh kemampuan kognitif anak post test dan pretest a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test Berdasarkan hasil penelitian dengan melakukan kegiatan Fun Cooking dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak pada usia dini pada masa pembelajaran jarak jauh. Penggunaan kegiatan fun cooking merupakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat dilakukan oleh guru dan orangtua serta bermanfaat untuk mengembangkan aspek kognitif pada anak. Sebagimana yang ungkapkan Yuliantin 2019 memasak adalah ilmu pengetahuan yang mengandung keterampilan matematika dan keterampilan membantu orang lain. Hal ini dimaksud bahwa kegiatan fun cooking mengandung perkembangan kognitif anak melalui proses memasak tersebut, dimulai dari awal pemilihan apa yang dimasak dari bahan mentah sampai pada tahap hasil masakan yang sudah matang. Hasil penelitian ini didukung oleh Sujiono dalam Yanti 2020 bahwa memasak atau fun cooking pada anak usia dini memiliki manfaat anatar lain; 1. Dengan memasak anak belajar keterampilan konsep matematika. 2. Dengan memasak, anak bisa mengukur misalnya secangkir terigu dalam mengikuti perintah resep sampai akhir pembuatan kue. 3. Selain itu anak-anak mulai membaca simbol yang ada pada resep misalnya ½, ¼, dan lain sebagainya, anak juga mampu memecahkan masalah yang mereka temukan. Contohnya 4 setengah cangkir sam dengan 2 gelas. 4. Anak mu lai memperoleh satu konsep tentang temperatur suhu ketika mereka mengukur suhu seperti oven pada 2000 C dan konsep tentang waktu ketika saat menunggu misalnya selama 15 menit untuk memanggang kue. Penting bagi guru untuk dapat mengerti cara berfikir anak, mengembangkan dan menghargai pengalaman anak, memahami bagaimana anak mengatasi suatu persoalan, menyediakan dan memberikan materi sesuai dengan taraf perkembangan kognitif anak Apriyanti, 2017. Dengan demikian pelaksanaan kegiatan Fun Cooking efektif jika guru yang memimpinnya memiliki keterampilan dalam menggunakannya. SIMPULAN Perkembangan kognitif anak mengalami peningkatan setelah diberikan treatment menggunakan kegiatan fun cooking. Dari hasil treatment dengan melakukan kegiatan fun cooking terdapat pengaruh yang sangat signifikan. Terdapat perbedaan antara hasil melakukan kegiatan fun cooking dalam pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi untuk pre test dan post test sehingga dapat dinyatakan bahwa kegiatan fun cooking berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak usia dini selama pembelajaran jarak jauh. Guru memiliki peran penting terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan Fun Cooking sehingga efektif digunakan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak usia dini. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing penelitian ini yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap selesainya penelitian ini. Semua pihak atas bantuan dan supportnya sehingga artikel ini dapat dipublikasikan, semoga jerih payahnya mendapat balasan dari Alloh yang maha kuasa. Fun Cooking untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Selama Pembelajaran Jarak Jauh DOI 2066 Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, xx, xxxx DAFTAR PUSTAKA Ananda, R. 2017. Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11, 19-31. Dewi, T., Masruhim, M. A., & Sulistiarini, R. 2016. Identifikasi Obat Penginduksi Kerusakan Hati pada Pasien Hepatitis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie. Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, 2April, 151-157. Hasanah, N. 2020. Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Fun Cooking Di RA Darussalam Kedoya Jakarta Barat. Institut PTIQ Jakarta. Herminastiti, R. 2019. Peran Kegiatan Fun cooking dan Country Project dalam Kemampuan Matematika Awal dan Berpikir Kritis Anak Usia Dini. KINDERGARTEN Journal of Islamic Early Childhood Education, 21, 6. Indonesia, P. R. 2003. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Departemen Pendidikan Nasional. Izzati, L., & Yulsyofriend. 2020. Pengaruh Metode Bercerita dengan Boneka Tangan Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 41, 472-481. Juniyanasari, L. P., Pudjawan, K., & Putu Rahayu Ujianti. 2015. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Melalui Cooking Class Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Pada Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 21, 82-91. Lilawati, A. 2020. Peran Orang Tua dalam Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Rumah pada Masa Pandemi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 51, 549. Maharani, P. A., & Novieazizah, E. 2021. Pengaruh Video Animasi Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Anak Usia Dini. JCE Journal of Childhood Education, 51, 159-173. Pendidikan, K., & Kebudayaan, R. I. 2014. Permendikbud No. 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD. Jakarta Kemendikbud. Pudyastuti, A. T., & Budiningsih, C. A. 2021. Efektivitas Pembelajaran E-Learning pada Guru PAUD Selama Pandemic Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1667-1675. Sit, M., Khadijah, K., Nasution, F., & Sitorus, A. S. 2016. Buku pengembangan kreativitas anak usia dini teori dan praktik. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan Research and Development. Alfabeta. Suryana, D. 2013. Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009. Pedagogi Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 132, 53-61. Suryana, D. 2014. Hakikat anak usia dini. Padang UNP Press Padang. Suryana, D. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Susanto, H. A. 2014. Pemahaman mahasiswa dalam pemecahan masalah pembuktian pada konsep grup berdasarkan gaya kognitif. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran JPP, 202, 124-133. Tatminingsih, S. 2019. Alternatif Stimulasi Kemampuan Kognitif melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Permainan Komprehensif. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 31, 183. Yanti, D. 2020. Peningkatan kecerdasan logika matematika melalui kegiatan. JPP PAUD FKIP Untirta, 72, 113-122. Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. 2020. Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 52, 1138-1150. Yuliantin, S. 2019. Permainan Dan Bermain Di Paud. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar Dan Anak Usia Dini, II2, 200-2012. ... Yang dimaksud dalam UU Sisdiknas tahun 2003 adalah anak adalah anak yang berusia 0-6 tahun Baharun, 2021. Anak pada usia ini sering disebut dengan usia emas karena pada masa ini proses tumbuh kembang berlangsung dengan cepat Sumarseh & Suryana, 2021. Perkembangan anak pada masa ini memiliki aspek yang berbeda seni, sosial dan emosional, bahasa, intelektual, fisik, serta nilai-nilai agama dan moral. ...Maria Fatima Mardina AngkurTheresia Alviani SumBeata PalminVenancia Claudia NahimPerkembangan anak tentunya harus diperhatikan secara optimal dan perlu dikembangkan secara optimal melalui berbagai praktik yang tentunya dapat meningkatkan kognisinya karena saat masih kecil anak merupakan masa emas. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan penggunaan mainan ular tangga untuk meningkatkan kemampuan berhitung 1 sampai 10 pada anak kelompok A. Penelitian ini merupakan penelitian kelas dua putaran dimana setiap putaran terdiri dari tiga kali pertemuan. Proses ini meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan monitoring serta refleksi. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok A 4-5 tahun yang berjumlah 11 anak dan 3 dan 8 laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca anak dari Pra Tindakan sampai Siklus 2. Penelitian ini menunjukkan bahwa guru hendaknya meningkatkan produktivitasnya dalam pemilihan dan penggunaan bahan pembelajaran.... Layanan ketiga dari PAUD adalah untuk anak berusia 4 tahun sampai 6 tahun dalam bentuk Taman Kanak-Kanak TK dan yang sederajat Mujahidah and Agharid, 2022. Tahap PAUD merupakan tahap perkembangan Kognitif anak dimana diperlukan dukungan orang tua dan tahap ini merupakan tahap paling penting agar anak dapat memiliki intelektual yang baik Sumarseh and Suryana, 2022. ...... Penggunaan media PARKA sebagai media pembelajaran dapat membantu anak dalam kegiatan pembelajaran. Media PARKA bertujuan untuk membawa anak-anak ke dunia dikarenakan media pembelajaran sebagai sumber belajar mengenai angka masih terbatas maka dengan adanya media PARKA dapat membantu anak dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada bilangan awal Ananda, 2017; Koderi et al., 2021;Sumarseh & Suryana, 2021. Hasil uji coba perorangan dikatakan bahwa media PARKA yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. ...Ni Luh Ayu Intan WahyuniSebagian anak mengalami kesulitan dalam dalammemahami materi saat pembelajaran daring, sehingga siswa membutuhkan media untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan rancang bangun dan menguji kelayakan media papan pintar angka berbasis animasi untuk stimulasi kognitif anak usia dini. Penelitian ini tergolong kedalam penelitian pengembangan yang dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yakni ahli isi pembelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran pada uji kelayakan, 9 orang anak pada uji kelompok kecil dan 3 orang anak untuk uji perorangan. Data dikumpulkan menggunakan metode kuesioner. Dengan instrument penelitian berupa instrument review ahli isi, instrumen review ahli desain pembelajaran, instrumen review ahli media pembelajaran, dan instrumen uji coba perorangan, kelompok kecil. Data diolah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil uji kelayakan menunjukkan bahwa kualitas ahli isi pembelajaran dinilai layak sebesar 90,3% dengan kualifikasi sangat baik. ahli desain pembelajaran dinilai layak sebesar 90,6% dengan kualifikasi sangat baik. ahli media pembelajaran dinilai layak sebesar 90% dengan kualifikasi sangat baik. uji coba perorangan dinilai layak sebesar 83% dengan kualifikasi baik. uji coba kelompok kecil dinilai layak sebesar 86,7% dengan kualifikasi baik. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa produk media papan pintar angka berbasis animasi ini layak digunakan untuk stimulasi kemampuan kognitif anak usia dini. Media papan pintar yang dikembangkan dapat membuat pembelajaran lebih inovatif dan bervariasi, sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan Ayu MaharaniElisa Novie AzizahSusdarwati SusdarwatiThis study aims to determine the effect of distance learning animation videos on the logical thinking skills of group A children in TK Dharna Wanita Padas - Ngawi. The research used is quantitative type. The data collection method used in this research is the research method used in this research is pre-experimental design and single group pre-test and post-test design. This is because there is no parallel class at school, so that 21 children were selected as research subjects who came from TK Dharna Wanita Padas, Ngawi. The data analysis technique used is to use the t-test to perform parameter statistics on small correlated samples. The data collection method uses participant observation. Based on the results of data analysis with a significance level of 5%, it was obtained tcount > ttable > This can be interpreted that the alternative hypothesis Ha can be accepted, so the distance learning animation video has a significant effect or it can be said to be an effective way of the logical thinking ability of group A children TK Dharna Wanita Padas, Ngawi. Aruming TiasC. Asri BudiningsihPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembelajaran e-learning pada guru PAUD selama pandemic Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah 40 orang guru PAUD. Penelitian ini dilakukan selama 5 minggu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pretest, posttest dan angket. Teknik analisis data menggunakan uji Paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran E-Learning yang di lakukan oleh guru PAUD selama pandemic Covid-19 tidak efektif karena banyaknya guru mengalami kendala dalam segi pelaksanaan dan segi pemerintah untuk belajar dari rumah selama masa pandemi Covid-19 membuat orang tua semakin banyak terlibat dalam pendampingan anak. Tujuan penelitian ini untuk mengukur peran orang tua selama anak belajar dari rumah, dan mengukur tingkat pendampingan belajar anak yang dilakukan orang tua selama masa pandemi. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan teknik statistik deskriptif, dan sampel penelitian sebanyak 40 orang tua peserta didik PAUD SKB Cerme Gresik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan proportional random sampling, serta analisis data dengan descriptive statics frequencies dan persentase. Uji validitas menggunakan korelasi product moment dan Uji reliabilitas menggunakan Alfa Cronbach. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa orang tua memiliki peran sebagai pembelajar anak, pemenuh kebutuhan anak, pemahaman spiritual, pengawasan, motivasi, dan penyedia fasilitas anak. Pendampingan belajar anak terlihat dari cara orang tua membantu kesulitan tugas anak, menjelaskan materi yang tidak dimengerti anak, dan merespon dengan baik semua pembelajaran daring dari LilawatiStudi yang dilakukan memiliki tujuan sebagai pendeskripsian peran orangtua yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini di RA Team Cendekia Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi dengan analisis data deskriptif. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 peran orang tua terhadap penerapan pembelajaran di rumah pada masa pandemi dalam mendidik anak meliputi pendampingan dan sebagai motivator. 2 dampak peran orang tua terhadap pembelajaran pada masa pandemi di RA Team Cendekia Surabaya, orangtua memfasilitasi keterlibatan kegiatan pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini di RA Team Cendekia SurabayaRizki AnandaOne of the basic attitudes a child must have to be a good and righteous man is to have good moral and religious attitudes and behaviors in behaving like God's people, family members, and community members. Early Childhood Age is the best time for teachers of Early Childhood Education PAUD to lay the foundations of moral and religious education to the. Although the role of parents is enormous in establishing the moral and religious foundations of their children, the role of the early childhood teacher is not small in laying down the moral and religious grounds for a child, since usually, the early child tends to follow his teacher's instructions. Therefore, an early childhood teacher should always try in various ways in order to guide early childhood to have a good personality, which is based on moral and religious values. With the foundation of moral and religious education to children of early childhood, an early childhood can learn to distinguish good and bad behavior, right and wrong, and accustomed to run the teachings of religion in accordance with the level of growth and development. Educating PAUD children with good moral and religious education is not an easy task, therefore PAUD teachers should always improve their insight, understanding, and skills related to the development of morals and religion of children in early childhood. Sri TatminingsihModel pembelajaran berbasis permainan yang komprehensif dikembangkan dengan menggabungkan permainan yang konstruktif, edukatif dan tradisional. Implementasi model ini terintegrasi dalam strategi pembelajaran terpadu dan dirancang sedemikian rupa agar dapat diterapkan di Taman Kanak-kanak TK. Alat permainan yang digunakan dikembangkan dengan konsep-konsep yang terkandung dalam kemampuan kognitif, seperti warna, bentuk, angka, huruf, urutan dan klasifikasi. Strategi implementasi disusun secara terstruktur sesuai dengan konsepnya. Uji coba penerapan dilakukan secara formatif dalam kelompok kecil dan kelompok besar yang dilakukan pada bulan Juli- September 2015 di TK Fithria di Jakarta Selatan, Indonesia. Subjek dalam ujicoba kelompok kecil adalah guru dan anak kelompok B. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif anak-anak TK kelompok B setelah penerapan pembelajaran berbasis permainan yang komprehensif. Model ini merupakan alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam model sentra maupun kelompok dan klasikal. Meskipun dapat membantu menstimulasi kemampuan anak, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran tidak dapat digantikan dengan media apapun. Dadan SuryanaManusia memiliki dimensi potensi, keunikan dan dinamika tersendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Potensi yang dimiliki manusia sangat menentukan dalam setiap rentang kehidupannya sejak manusia lahir sampai meninggal. Selain itu juga manusia memiliki keunikan dan dinamika tersendiri yang menjadi ciri khas dan tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Sasaran pendidikan adalah manusia, sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia tugas pendidikan. Manusia lahir telah dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi masih dalam wujud potensi, belum teraktualisasi menjadi wujud kenyataan atau ”aktualisasi”. Kondisi ”potensi” menjadi wujud aktualisasi terdapat rentangan proses yang mengandung pendidikan untuk berperan dalam memberikan jasanya. Seseorang yang dilahirkan dengan bakat seni misalnya memerlukan pendidikan untuk diproses menjadi seniman terkenal. Setiap manusia lahir dikaruniai ”naluri” yaitu dorongan-dorongan yang alami dorongan makan, seks, mempertahankan diri, dan lain-lain. Jika seandainya manusia dapat hidup hanya dengan naluri maka tidak bedanya ia dengan hewan. Hanya melalui pendidikan status hewani itu dapat diubah ke arah status manusiawi. Meskipun pendidikan itu pada dasarnya baik tetapi dalam pelaksanaannya mungkin saja bisa terjadi kesalahan-kesalahan yang lazimnya disebut salah didik. Hal demikian bisa terjadi karena pendidik itu adalah manusia biasa, yang tidak luput dari kelemahan-kelemahan. Sehubungan dengan itu ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu pengembangan yang utuh, dan pengembangan yang tidak utuh Dadan SuryanaThe Government of West Sumatera is currently very concerned with early childhood education, it is proved by the program of the ellipse of the Early Childhood Education. However, the development of early childhood education providers cause new problems, namely the minimal resource teacher mastery of the skills of teaching materials are sourced from early childhood education standards. As a solution to these problems was based training curriculum development Education Minister Decree of 2009. Results demonstrate community service with the training of early childhood education standards provide insight to teachers in preparing weekly activity plans and syllabus plan daily activities, and assessment worksheets HerminastitiThis study aims to determine the role of fun cooking and country project in developing the ability of early mathematics and critical thinking of early childhood in PAUD AL-Fitri Jakarta. The subjects of this study were children aged 5-6 years in Group B which consist 10 children. The method used is a descriptive qualitative approach with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The data is then processed through Engineering triangulation. Based on the results of the child's research, information was obtained that the activities of fun cooking and country projects that were integrated according to the theme had a role in the children ability of early Mathematics and critical thinking. Fun cooking and Country Project activities have a role in the ability of early Mathematics of children, especially in grouping, counting, calculating and weighing the amount of food that need to be processed or supporting activities. Fun cooking and Country Project activities have a role in children's critical thinking ability when children classify and connect the prepared food to certain regions in Indonesia or the world. In addition, when making these foods, children use their critical thinking skills when taking steps to cook in sequence, associating the amount of food with numerical symbols and the distinctiveness of taste, and the smell of food made. Keywords fun cooking, country project, early Mathematics ability, critical thinking ability. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fun coooking dan country project dalam mengembangkan kemampuan Matematika awal dan berpikir kritis anak usia dini di PAUD AL-Fitri Jakarta. Subjek penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun, Kelompok B berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data selanjutnya diproses melalui triangulasi Teknik. Berdasarkan hasil penelitian anak, diperoleh informasi bahwa kegiatan fun cooking dan country project yang terintegrasi sesuai tema memiliki peran dalam kemampuan Matematika awal dan berpikir kritis anak. Kegiatan fun cooking dan Country Project memiliki peran dalam kemampuan Matematika awal anak terutama dalam mengelompokan, membilang, menghitung dan menimbang jumlah bahan makanan yang akan diolah ataupun kegiatan pendukung. Kegiatan fun cooking dan Country Project memiliki peran dalam kemampuan berpikir kritis anak ketika anak mengklasifikasikan dan menghubungkan makanan yang akan disiapkan merupakan makanan khas daerah tertentu di Indonesia atau dunia. Selain itu ketika membuat makanan tersebut anak menggunakan kemampuan berpikir kritisnya ketika melakukan langkah-langkah memasak secara berurutan, mengaitkan jumlah bahan makanan dengan simbol-simbol angka maupun kekhasan rasa, aroma dari makanan yang dibuat. Kata Kunci fun cooking, country project, kemampuan matematika awal, kemampuan berpikir kritisIdentifikasi Obat Penginduksi Kerusakan Hati pada Pasien Hepatitis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie. Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas MualawarmanT DewiM A MasruhimR SulistiariniDewi, T., Masruhim, M. A., & Sulistiarini, R. 2016. Identifikasi Obat Penginduksi Kerusakan Hati pada Pasien Hepatitis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie. Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, 2April, 151-157. Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID f4b16f1a-0b01-11ee-9774-4e7855764a48 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.

fun cooking untuk anak paud