fitrah seorang wanita muslimah

Islamadalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam menuntun wanita muslimah agar menjadi manusia yang mulia dengan perintah menutup auratnya melalui berhijab. Selain itu juga larangan untuk bersolek yang menyebabkan laki laki yang bukan suami dan bukan mahramnya tergoda. KiprahWanita Sesuai Fitrah. Muslimah. Foto: Farlina/Islampos. SETIAP Insan baik pria maupun wanita pasti memiliki kecenderungan untuk menunjukkan jati diri. Kecenderungan inilah yang disebut dengan naluri baqo. Naluri baqo dapat ditampakan dalam beragam bentuk, salah satunya melalui aktualisasi diri di berbagai bidang. Semua wanita muslimah adalah ratu" begitu kata orang-orang. Sebagai seorang ratu, tentunya tidak semua orang bisa menyentuh dan melihatnya. Sebagai seorang ratu, tentunya tidak perlu mengambil resiko dengan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan prajurit yang notabene laki-laki. Apakah ini dianggap penghinaan terhadap kaum wanita? Perempuan khususnya muslimah, harus lebih cerdas hidup di tengah lingkungan yang penuh tantangan dan fitnah akhir zaman ini. Muslimah yang pandai, apa yang datang dari tangannya selalu menjadi buah karya. Peran domestik dan publik yang dimainkan seorang muslimah - harus lebih cerdas, karena itu ia harus sadar posisi. IlmuSosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS. Judul Buku : Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah. Pengarang : M. Quraish Shihab. Penerbit : Lentera Hati. Tahun terbit : 2018. Jilbab tidaklah wajib bagi seorang wanita muslimah. Kiranya ini yang penulis dengar dari masyarakat bahwa Abi Quraish Shihab mengemukakan pendapat seperti itu. mơ thấy người yêu có người khác. loading...Perhiasan terindah bagi perempuan muslimah adalah rasa malu. Foto ilustrasi/pinterest Fitrah perempuan adalah ingin tampil indah dan cantik. Biasanya untuk tampil cantik ini, perempuan menghias dirinya dengan berbagai perhiasan baik yang berupa emas, perak, maupun bebatuan yang kini menjadi bagian dari tren. Perhiasan memang merupakan bagian dari sifat-sifat wanita. Secara syariat pun perhiasan adalah halal dipakai kaum wanita ternyata ada perhiasan atau mahkota terindah yang layak disematkan untuk perempuan muslimah ini. Perhiasan terindah dari semua perhiasan wanita itu adalah "rasa malu'. Islam menggambarkan wajah yang dihiasi dengan rasa malu bagaikan permata yang tersimpan dalam sebuah bejana bening. Tidak ada seorang pun yang memakai perhiasan lebih indah dan memukau daripada perhiasan rasa malu. Anas bin Malik rhadiyallahu'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang berkata "Tidak ada sifat keji yang melekat pada sesuatu kecuali ia akan memperburuknya. Tidak ada rasa malu yang melekat pada sesuatu kecuali ia akan menghiasinya".Rasa malu adalah sifat yang mulia. Rasa malu, seluruhnya adalah kebaikan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merupakan profil yang menjadi panutan dan tauladan dalam perihal rasa malu. Bahkan sampai disebutkan bahwa beliau lebih pemalu dari gadis pingitan yang berada dalam kamarnya. Rasa malu adalah akhlak yang mulia, akhlak yang dimiliki oleh orang-orang yang baik. Baca juga Adab dan Tata Krama Berbicara Muslimah Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW Setiap orang yang memiliki rasa malu niscaya akan tercegah dari perkara-perkara yang buruk dan jelek yang dimurka oleh Allah Ta'ala dan Rasul-Nya serta dibenci oleh manusia. Rasa malu itu lahir karena seseorang merasa selalu diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal itu bisa tewujud karena mengenal dzat Allah melalui nama-nama dan sifat-sifat Nya yang Maha Mulia dan Agung. Seseorang akan malu kalau Allah melihatnya berbuat keburukan dan kejelekan. Maka dia berupaya menghindari perkara-perkara yang buruk dan jelek disebabkan rasa malu kepada Allah Ta’ala, walaupun secara tabi’at dan watak, dia bisa dan mungkin biasa melakukan keburukan dan kejelekan perempuan yang fitrahnya tercipta sebagai mahkluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah padanya maka inilah hal yang paling indah dalam hidup. Namun sayang, sebagian dari perempuan banyak yang tidak menyadari betapa berharga dirinya. Sehingga banyak dari mereka justru merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa malu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” HR. Ibnu Majah Sabda Rasullullah yang lain, bersabda; “Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lain pun akan terangkat.”HR. Al HakimBegitu jelas Rasulullah SAW memberikan teladan bahwasanya rasa malu adalah identitas akhlak Islam. Bahkan rasa malu tak terlepas dari iman dan sebaliknya. Terkhusus bagi seorang muslimah, rasa malu adalah mahkota kemuliaan bagi dirinya. Rasa malu yang ada pada dirinya adalah hal yang membuat dirinya terhormat dan dimuliakan. Ketika para perempuan menyadari fitrahnya, maka dia akan paham bahwasanya rasa malu itu pun menjadi hak yang berilmu akan menghiasi dirinya dengan malu kapan dan dimanapun ia berada, dengan Ilmu yang ia miliki ia mampu mengolah hatinya agar tidak terperosok dalam syubhat-syubhat serta godaan-godaan yang dapat menghilangkan dirinya dengan rasa malu, lisannya senatiasa terjaga dengan tutur kata berkualitas serta zikrullah dan malu tetap menghiasinya. Namun sayang, di zaman ini rasa malu pada wanita telah pudar, sehingga hakikat penciptaan wanita—yang seharusnya—menjadi perhiasan dunia dengan kesalehaannya, menjadi tak lagi bermakna. Sebab hilangnya rasa malu inilah yang menyebabkan banyaknya wanita yang menghias dirinya dengan berlebihan ketika keluar sebab merebaknya kemaksiatan di zaman ini pun terkait wanita adalah karena telah hilangnya malu sebagai mahkota kemuliaannya bagi wanita. Bahkan banyak yang rela menelanjangi dirinya sekaligus menanggalkan rasa malu sebagai sebaik-baik mahkota di dirinya hanya demi pujian atau sanjungan manusia. Baca juga Amalan Sunnah Sehari-hari yang Sering Terlupakan Sebagai muslimah , tentu kita ingin mendapat mahkota dan perhiasan terindah ini. Untuk itu upayakan selalu rasa malu ini tumbuh dalam hati dan perilaku. Rasa malu dapat diupayakan dengan cara 1. Melihat betapa banyak nikmat dan karunia Allah Ta'ala yang diberikan kepada Melihat betapa kurangnya kita memenuhi hak-Nya dan melaksanakan hal-hal yang diwajibkan-Nya kepada kita, baik melaksanakan perintah-Nya atau menjauhi Mengetahui dan berusaha memunculkan kesadaran bahwa Allah melihat setiap keadaan dan gerak-gerik kita di setiap saat dan dimanapun kita berada. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi Apabila perasaan ini telah terkumpul dalam hati sanubari seorang hamba, ia akan merasakan rasa malu yang begitu kuat kepada Allah Ta’ala. Lalu dari sifat malu inilah muncul kebaikan-kebaikan A'lam wid Ilustrasi Wanita Itu Fitrah Bukan Fitnah. Foto adalah agama cinta dengan perdamaian, kerukunan dan keindahan. Walaupun dengan perbedaan berpendapat namun keadilan tetap menjadi prioritas utama. Semua ciptaan Allah SWT diciptakan berpasangan, mulai dari makhluk hingga permasalahan pasti ada solusinya. Laki-laki dipasangkan dengan perempuan, itu adalah sebuah karunia dari Allah wanita dalam islamBerbicara mengenai perempuan sungguh tak ada habisnya, perempuan pada zaman dahulu sangatlah dianggap jijik dan mereka seolah mendapat suatu aib yang sangat besar. Perempuan tak dianggap layaknya seorang manusia pada umumnya, namun lebih binatang yang menjijikkan. Diperlakukan sewenang-wenangnya layaknya baju setelah dipakai berkali-kali akan sobek dan kusam lalu setelah itu dibuang, diinjak-injak, hingga dibakar. Sungguh zaman dalam keadaan rusak, dan perempuan dianggap sebagai barang untuk menjual dan islam memijakkan kaki ke dunia dengan segala cahaya yang dimilikinya, membuat makhluk-makhluk Allah di darat maupun di laut takjub akan kedatangannya. Masa yang ditunggu-tunggu oleh seruluh alam semesta, dengan kelahiran Nabi besar yang akan menjadi suri tauladan bagi umatnya dan seluruh alam. Kedudukan perempuan kala itu melejit seperti roket, kedudukan perempuan menjadi tinggi, tak ada yang mengganggu kedudukan itu. Perempuan dalam islam sangatlah dimuliakan, seperti seorang itu pula muncul wanita-wanita islam yang menjadi tauladan bagi wanita-wanita lain, baik dari kalangan islam maupun non islam. seperti contohnya Khodijah binti Khuwailid ra, Aisyah binti Abu Bakar, Nusaibah binti Kaab, Rabia Al-Adawiyya dan masih banyak lagi. Allah SWT menciptakan wanita dengan seindah-indah ciptaan, keindahannya seperti mentari terbit dikala pagi menjadikan fajar dengan segala keindahan cahayanya. Wanita dalam islam seperti perhiasan dunia yang sangat mahal harganya, untuk itu hendaklah wanita itu menjaga dirinya dengan sebaik قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا.“Laki-laki suami itu pelindung bagi perempuan istri, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain perempuan, dan karena mereka laki-laki telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka. Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur pisah ranjang, dan kalau perlu pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” An-Nisa [4] 34Ilustrasi Wanita Itu Fitrah Bukan Fitnah. Foto datangnya islam berbalik sudah kedudukan wanita di mata dunia, tak lagi dianggap rendah. Rasulullah sering mengingatkan dalam sabda-sabdanya bahwa laki-laki dan perempuan itu setara, yang membedakan hanyalah ketaqwaan. Diceritakan dari Abdullah bin Amru bahwasanya Rasulullah SAW bersabdaالدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا المَرْأَةُ الصَّالِحَةُ“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” HR. Muslim 1467hadis tersebut shahih menurut ijma’ ulama, lalu terdapat hadits lainnya. dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabdaخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي“Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku.” HR Ibnu Majah 1977 dalam maktabaru al ma’arif riyadh, dalam bab baik dalam bermuamalah, shahih menurut Muhammad Nashiruddin Al-AlbaniIslam memberikan pandangan yang luas bagi wanita, baik dalam karir maupun dalam memiliki hak. Hak di sini adalah yang membuat wanita dari tak memiliki harga diri hingga akhirnya islam datang dan ia mengimaninya, islam akan membuat wanita memulai hidup dalam lembaran baru. Yaitu seperti sebuah kain putih yang bersih, islam tidak membedakan entah wanita itu dulu memiliki cerita yang suram, rusak ataupun hina. Namun di mata islam semua manusia itu setara, hanya ketaqwaan yang membedakannya. Menjadi seorang muslimah tentulah bukanlah hal yang mudah, namun dengan keteguhan hati, memperbaiki diri setiap hari, berserah diri kepada illahi, dengan ikhtiar illahirabbi insya Allah akan mencapai keridhoan-Nya. Konten ini adalah kiriman dari pembaca Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini. Ilustrasi Danang Kawantoro – Salah satu hal yang membuat Islam relevan di manapun dan sampai kapan pun adalah karena ajaran-ajarannya memuat unsur-unsur yang tetap dan tidak lekang dimakan zaman. Contohnya seperti buka-bukaan dan tertutup; di manapun dan sampai kapan pun yang buka-bukaan itu jelas tidak lebih terhormat dari yang tertutup, setidaknya dalam sekilas pandangan orang-orang. Apa perbedaan mendasar antara wanita penggoda baca PSK dan wanita baik-baik? Jawabnya adalah “Buka-bukaan”, ini perbedaan mendasar! Kenapa? Karena tidak mungkin PSK serba tertutup bukan? [1] Membiarkan aurat terbuka berarti mengesankan diri kepada para lelaki bahwa yang bersangkutan boleh diganggu, baik dengan perbuatan maupun perkataan. Seringkali wanita beralasan “Ah, itu laki-lakinya saja yang mata keranjang”. Dengan tulus saya akui “Ya, benar… itu yang pertama”. Selanjutnya saya bertanya “Yang kedua?”. Telah berulang kali bang napi bilang bahwa kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku tetapi juga karena adanya kesempatan. Jika memang laki-lakinya yang mata keranjang, tentu itu bukannya tanpa sebab, pasti ada sebab, dan salah satunya adalah karena adanya stimulus rangsang dari seorang wanita yang mengumbar auratnya. Biar sedikit saya jelaskan bahwa tabiat laki-laki adalah terangsang syahwat terhadap wanita, sekalipun laki-laki shalih, dan Anda sudah tahu firman Allah swt “Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan terhadap apa yang mereka inginkan, berupa perempuan-perempuan…” QS. Ali-Imran 14 Yusuf AS bukannya tidak mau dengan Zulaikha. Tidak kah Anda memperhatikan bagaimana perasaannya ketika ia digoda? Allah berfirman mengisahkan perasaan Yusuf AS ketika Zulaikha menggodanya “Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak ingin kepadanya Yusuf, dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya tidak melihat tanda dari Tuhannya….” QS. Yusuf 24 Jadi, orang yang mengatakan bahwa lelaki shalih tidak tergoda dengan wanita yang menggodanya adalah orang yang mendustakan sejarah. Setidaknya, keinginan itu pasti ada, terlepas apakah kemudian ia menindaklanjutinya atau tidak, dan terlepas dari besar atau kecilnya keinginan tersebut. Kaum laki-laki biasa mengatakan “Tentunya kami masih normal”. Begitu terang keindahan ajaran ini, namun sayang, niat baik ajaran Islam ini justru malah dicurigai sebagai rencana terselubung “pihak-pihak tertentu” untuk merendahkan harkat dan martabat kaum wanita. “Merendahkan kaum wanita….” Untuk itukah Islam datang? Lagi-lagi sejarah tidak pernah berdusta bahwa di Fes Maroko sana Fatimah Al-Fihri tercatat sebagai pendiri Universitas pertama di dunia, dan tahukah Anda bahwa pada saat yang sama Eropa masih menganggap wanita sebagai makhluk yang tidak lebih dari barang dagangan. Atau mungkin terlalu jauh? Baik! Di Aceh ada Malahayati, panglima Angkatan Laut wanita pertama. Aceh juga pernah dipimpin oleh Sultanah sultan wanita selama empat periode 1641-1699. Posisi sulthanah dan panglima jelas bukan posisi rendahan.[2] Bukankah seharusnya sosok-sosok wanita seperti ini tidak pernah ada jika memang ajaran Islam bermaksud merendahkan derajat wanita serendah-rendahnya? Bahkan sejak permulaan Islam, saat para wanita di belahan dunia lain belum dianggap sesuatu, saat dunia masih gelap dengan kejahiliyahan dan kebodohan merajalela, Aisyah Radhiallahu anha sudah menjadi penulis. “Dari wanita, Aisyah Binti Abu Bakr, kesayangannya yang disayang Allah…”[3] begitulah kalimat pembuka tulisan beliau Radhiallahu anha, dan tahukah Anda? Menulis pada saat itu masih merupakan hal istimewa yang tidak semua orang Arab mampu melakukannya! “Semua wanita muslimah adalah ratu” begitu kata orang-orang. Sebagai seorang ratu, tentunya tidak semua orang bisa menyentuh dan melihatnya. Sebagai seorang ratu, tentunya tidak perlu mengambil resiko dengan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan prajurit yang notabene laki-laki. Apakah ini dianggap penghinaan terhadap kaum wanita? Sesungguhnya jika Allah bermaksud menghinakan wanita dan merendahkan derajat wanita serendah-rendahnya – dan itu tidak terjadi –, pastilah semuanya dibalik; Allah akan jadikan lelaki sebagai “Ratu” dan membiarkan wanita mengerjakan apa yang dikerjakan lelaki, tidak ada syariat hijab dan sebagainya. “Silakan, Justru itulah yang kami ingin kan!” kata laki-laki malas dan tidak bertanggung jawab kegirangan. RUU Gender; Kurang Akal Kurang Agama Atau Tak Punya Akal Tak Punya Agama? Di sebuah hadits Nabi Muhammad saw disebutkan bahwa wanita kurang agama dan akalnya. Sebagian ulama syariah ada yang berpendapat bahwa maksud dari hadits tersebut adalah para wanita seringkali mengedepankan perasaannya ketimbang logika, sehingga seolah-olah akalnya kurang. Sebenarnya wanita bisa lebih logis ketimbang pria, namun kebanyakan wanita lebih memilih untuk menjadi perasa, dan andai saja wanita tahu bahwa tidak semua hal dalam agama ini dapat dimengerti oleh perasaan, dan tidak semua hal dapat dijangkau oleh logika, karenanya memainkan keduanya itu perlu. RUU gender adalah salah satu pemaksaan perasaan atas logika agama. “Pembagian peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan pada budaya, tetapi berdasarkan wahyu yang bersifat lintas zaman dan budaya,..” ujar anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia MIUMI Henri Shalahuddin. Jika pakai perasaan, tentunya pernyataan bahwa “Berhijab itu mengekang dan merendahkan harkat dan martabat wanita” adalah pernyataan yang masuk akal. Selain apa yang disebut di atas, RUU gender juga merupakan salah satu bentuk pemberontakan sebagian wanita terhadap fitrah dan kemuliaannya sendiri. Hasan Al Banna berkata yang maknanya “Adanya perbedaan persiapan menyebabkan terjadinya perbedaan peran”, dan persiapan perempuan berbeda dengan persiapan lelaki. Allah telah menjadikan wanita berbeda dengan laki-laki; beda bentuk tubuh, bahkan cara berfikir dan otak. Louann Brizendine dalam bukunya The Female Brain menceritakan, “Salah seorang pasien saya memberi putrinya yang berusia 3,5 tahun banyak mainan uniseks, termasuk mainan truk pemadam kebakaran warna merah dan bukan boneka. Suatu sore dia masuk ke kamar putrinya dan mendapati anak perempuan itu sedang menimang truk, yang terbalut selimut bayi, sambil mengayunkan badan ke belakang dan ke depan serta berkata “Jangan khawatir, Truckie kecil, semuanya akan baik-baik saja” . Baik laki-laki maupun perempuan, masing-masing memiliki keistimewaan, dan keistimewaan itu sendiri lah yang menjadikan laki-laki berbeda dengan perempuan. Adanya perbedaan tidak melulu berarti “Siapa yang lebih unggul?”, perbedaan juga berarti “Kekhasan” pada sesuatu yang tak ada pada yang lain. Dengan demikian laki-laki dan perempuan bisa saling melengkapi dengan kekhasan yang dimilikinya masing-masing. Begitulah semestinya wanita menyikapi perbedaan. “Hukum berpasang-pasangan” berlaku di dunia ini. Bukankah malam dan siang pasangan? Bukankah panas dan dingin pasangan? Bukankah manis dan pahit pasangan? Bagaimana jika salah satu dari hal-hal di atas berontak?; panas ingin selalu menjadi musim dan tak rela dingin menjadi musim, siang ingin selalu bersama hari dan tak rela malam menyapa hari, pahit ingin selalu hinggap di semua rasa dan tak sudi manis mengambil bagian dari rasa? Akankah dunia ini penuh kenyamanan? “ah itu kan alam, benda mati, kita kan manusia, jadi tidak bisa disamakan”. Justru itu, kenapa alam yang benda mati, bisu, tidak berbicara, tidak mendengar bisa lebih mengerti dan menerima perbedaan ketimbang manusia yang telah Allah anugerahkan perangkat untuk memahami. Seperti itu pula lah pertanyaan-pertanyaan yang patut dilontarkan ketika wanita berontak terhadap fitrahnya sendiri! Fitrah bahwa wanita adalah pasangan lelaki Allah berfirman “Wahai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya Hawa dari dirinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak”. QS. An-Nisa 1 Karena kita makhluk hidup, bukan benda mati, karena kita manusia, bukan sepatu, maka pasangan berarti dua individu yang berbeda, dan perbedaan ini menuntut “keistimewaan”. Apa yang Anda pahami dari kata “istimewa”? inilah yang saya pahami, istimewa berarti “Bagian yang menjadi pembeda/pemisah/yang membuat istimewa antara jenis yang sama”. Jika Manusia dan kuda sama-sama hewan, maka yang membuat manusia istimewa adalah “berfikir”, karena itu manusia dikatakan hayawan natiq Hewan yang berfikir. Jika Perempuan dan Lelaki sama-sama manusia, maka yang membuat perempuan istimewa adalah “Melahirkan” menjadi seorang ibu. Ini menurut logika, bisa salah bisa benar. Esensinya adalah “Beda fitrah”, itu yang ingin saya sampaikan. Selain memiliki perbedaan secara biologis, perempuan juga berbeda secara psikologis dengan lelaki, yang menjadikan segala usaha “perempuan” untuk menyamakan diri dengan lelaki dinilai sebagai pemberontakan terhadap fitrahnya sendiri. Bahkan, sudah sejak dini lelaki berbeda dengan perempuan, hal ini diisyaratkan dengan kromosom Y dan X; kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan. Pertanyaannya, kenapa mesti dibedakan? Kenapa X dan Y? Kapan Dan Kepada Siapa Aurat Boleh Terlihat? “Karena wanita ingin dimengerti”, dan Allah tidak menafikan perasaan ini, Dia Maha tau. Yang pertama adalah kapan? Jawabannya adalah “Dalam kondisi darurat”. Ada beberapa kondisi pengecualian yang pada saat itu orang asing bukan mahram boleh melihat sebagian aurat wanita dengan catatan bahwa pengecualian ini masih dalam koridor rukhshah keringanan, artinya dimaksudkan untuk benar-benar meringankan dan memudahkan bukan dibuat-buat meringan-ringankan dan memudah-mudahkan. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut Saat mengkhitbah melamar diperbolehkan melihat wajah dan telapak tangan, dengan maksud melihat, hanya melihat! Saksi dalam jual beli diperbolehkan melihat wajah penjual atau pembeli yang kebetulan wanita. Dokter diperbolehkan melihat “letak rasa sakit”, itu pun jika tidak ada dokter wanita, atau ada, namun dokter wanita tersebut hanya sanggup mengobati apa yang selain dokter laki-laki obati. Saksi yang melihat perzinahan diperbolehkan melihat yang dapat mengesahkan kesaksiannya. Dalam kondisi gawat darurat seperti kebakaran atau hendak tenggelam. Tidak ada wanita yang dapat berenang, atau ada namun yang laki-laki lebih mahir dan cepat misalkan, maka dibolehkan kepada laki-laki tersebut untuk menolongnya dan melihat sekedarnya apa yang perlu dilihat. Hakim Boleh melihat wajah perempuan yang disidangnya. Dan kondisi-kondisi lainnya yang dianggap atau dapat dikatakan sebagai kondisi darurat. Yang kedua adalah kepada siapa? Sesuai dengan QS. An-Nur ayat 31, ada 12 golongan yang kepada mereka perempuan boleh terlihat auratnya. 12 golongan tersebut adalah sebagai berikut Suami. Ayah mereka para wanita; termasuk kakek dan buyut, baik dari ibu atau dari bapak. Ayahnya suami bapak mertua. Putra-putri mereka; termasuk cucu dan cicit, dari anak lelaki maupun perempuan. Putra-putri suami mereka dari istri yang lain. Saudara laki-laki; saudara kandung, baik seayah atau seibu. Putra-putri saudara kandung lelaki keponakan Putra-putri saudara kandung perempuan keponakan juga; Islam mengharamkan pernikahan antara seorang laki-laki dan bibinya, karena itu bibi dikatakan sebagai mahram yang haram untuk dinikahi. Wanita-wanita muslimah; adapun wanita non muslimah, pendapat yang baik adalah mereka tidak diizinkan melihat apa yang tidak boleh dilihat lelaki sama dengan lelaki yang bukan mahram. Hamba sahaya Orang idiot atau tolol yang sama sekali tidak ada syahwat terhadap wanita. Anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan, namun jika mereka nampak sudah mengerti tidak diperbolehkan bagi wanita untuk membuka aurat di hadapan mereka walaupun mereka belum baligh. Dua belas golongan di atas berbeda satu sama lain akan kebolehan bagian mana saja yang boleh terlihat. Apa yang boleh terlihat oleh seorang ayah berbeda dengan apa yang terlihat oleh seorang suami. Untuk lebih rinci dan detail, silakan merujuk kembali ke buku-buku fiqih. Pakaian Seorang Muslimah Setelah paham betapa aurat itu menentukan iffah kesucian sekaligus izzah kemuliaan seorang wanita, maka Islam menunjukkan bagaimana seharusnya seorang wanita berpakaian dan berpenampilan Hendaknya pakaian menutupi seluruh tubuh dan hanya memperlihatkan bagian yang boleh terlihat wajah dan telapak tangan. Tidak terbuka di sana-sini berpakaian tapi telanjang. Tidak sempit sehingga membentuk lekukan tubuh, walaupun tidak buka-bukaan. Tidak menyerupai pakaian lelaki. Tidak menyerupai pakaian non muslim. Hindari terciumnya parfum oleh selain 12 golongan di atas, karena itu memancing pandangan! Demikian mudah-mudahan selain wanitanya yang menjaga kehormatan, lelakinya pun dapat menjaga pandangan, dan insya Allah kolaborasi keduanya dapat mengantarkan negeri ini pada kemuliaannya. Pada akhirnya, dengarlah syair ini untuk para wanita muslimah di manapun mereka berada Syaithan berkata kepadanya Laki-laki mana yang akan datang kepadamu kalau engkau memakai jilbab? Bagaimana para lelaki kan datang kalau kau tersembunyi di balik hijab? Kecantikanmu kan redup dan keremajaanmu kan tertutup Wanita itu tersenyum sambil berkata Tujuan hidupku adalah ridha ilahi, maka biarlah mereka cuap-cuap Aku tak rela menjadi manis, tapi lalat berkerumun hendak menyantap Atau seperti potongan daging yang dipandangi lekat oleh srigala-srigala lahap Aku telah ridha dengan iman sebagai pakaian Dalam hijabku, kumerasa kehormatanku tinggi seperti awan Wallahu’alam bis shawab. Catatan Kaki [1] Yang saya maksud dengan buka-bukaan adalah terhadap selain mahram, karena di beberapa negara ada juga PSK yang bercadar, Saudi contohnya. Karena itu Saudi adalah pengecualian, karena pada umumnya PSK itu buka-bukaan. [2] Dikutip dari artikel “Mengapa Harus Kartini?”. [3] التراتيب الإدارية jilid 1 halaman 52 cetakan Beirut. Redaktur Ardne Beri NilaiLoading... Tinggal di Kecamatan Andir Kelurahan Dungus Cariang. Lahir tahun 1987 di Bandung. Saat ini aktif sebagai mahasiswa di Al-Azhar tingkat 4 Fakultas Ushuluddin jurusan Dakwah wah tsaqafah Tslamiyyah. Menjadi muslimah yang shalihah adalah peran seorang wanita dalam kehidupan beragama dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut akan terwujud ketika memahami tugas dasar dan fitrah diri seorang muslimah seperti apa. Juga harus dapat menempatkan dirinya dalam keluarga, ligkungan serta pergaulannya. Muslimah yang sesungguhnya iyalah mereka yang malu ketika melakukan kesalahan dan melakukan dosa. BACA JUGA Do'a Istri, Pembuka Rezeki Suami Wanita dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, memiliki kedudukan yang istimewa serta peran yang luar biasa, salah satu tugas petingnya adalah mencetak manusia-manusia masa depan yang shalih dan shalihah yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. النساء عماد البلاد اذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد “Wanita adalah tiangnya negara. jika wanitanya baik, maka negara akan baik dan jika wanita buruk negara akan buruk”. Al Hadits Dari hadits tersebut dapat dipahami betapa wanita mempunyai peranan yang tinggi dalam suatu negara. Seakan wanita menjadi penentu negara itu baik atau tidak. Wanita adalah manusia yang lembut, dia tidaklah lemah, karena wanita bisa berdiri sendiri dan itu berhasil dalam kehidupannya. Kodrat wanita memang diciptakan lembut namun tugasnya sangatlah mulia, yaitu menjadi seornaag ibu yang mampu menciptakan kenyamanan dalam keluarga bahkan wanita pun terkadang bisa berperan menjadi ayah sekaligus, begitulah sosok wanita. Nabi shallallaahu alaihi wa sallam bersabda mengenai kaum wanita, الرجال شقائق النساء “Wanita adalah bagian dari pria.”HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi. Allah menciptakan Adam, dan Allah menciptakan pula baginya pasangan untuk menentramkannya, dan menjadikan bagi keduanya mawaddah dan rahmah. Sehingga keduanya pada asalnya sama, namun berbeda dalam beberapa sifat. Allah Ta’ala berfirman وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى “Dan laki-laki tidaklah sama seperti perempuan”. QS. Ali Imran 36 Bukan berarti Allah menyamakan keduanya, maksudnya adalah antara laki-laki dan perempuan adalah sama-sama makhluk yang Allah ciptakan untuk taat kepadaNya. Namun tetap memiliki karakter serta tugas yang berbeda, meskipun wanita terkadang bisa melakukan pekerjaan laki-laki begitupun sebalikya tidak menjadikannya sama. Hakikatnya seorang muslimah iyalah memelihara dirinya serta suaminya, mengharap ridho Allah dan tidak bepergian tanpa izin tanpa didampingi keluarga atau mahromnya. “Maka wanita yang shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada bepergian”QS. An-Nisa’ 34. Wanita yang sudah memiliki suami hendaknya meminta izin dan ridho suaminya ketika melakukan hal apapun, termasuk ketika ingin keluar rumah harus dan wajib dengan izin suami. Karena fitrah seorang muslimah yaitu dirumah dan tidak dengan mudah berpergian tanpa ada izi atau dampingan dari keluarga atau mahromnya. Sebab tidak hanya akan menimbulkan fitnah itu juga akan menimbulkan keburukan terhadapnya. Fitrah seorang muslimah juga menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, bukan langsung mencarikan guru les atau orang lain. Karena hamil, melahirkan serta menyusui memang tidak bisa digantikan oleh laki-laki, sehingga bagi seorang perempuan haruslah menjadi ibu yang cerdas dan penyabar. Selain sebagai seorang ibu dan istri ada pula peran publik yang di emban oleh seorang wanita, yaitu menjadi anggota masyarakat dan sebagai warga negara, dimana organisasi dan politik juga ada di dalamnya. Meskipun fitrah seroang muslimah adalah menjadi wanita yang taat terhadap agama serta suami namun menurut prinsip Islam wanita diperbolehkan menempati kedudukan tersebut. Dengan cataan dia diangap mampu untuk menjalankannya, sehingga peran sosial dan politik terlaksana. Kedudukan wanita dalam sistem negara sudah terbuka lebar, sehingga kualitas dan kapasitas wanita semakin maju, namun tetap jangan pernah melupakan kodratnya sebagai seorang wanita dan seorang muslimah. Sehingga bisa dikatakan bahwa walaupun kodrat wanita menjadi ibu rumah tangga atau hanya sekedar dirumah merawat anak dan di dapur, wanita haruslah tetap memiliki kecerdasan dan ketrampilan serta pendidikan yang tinggi, karena generasi masa depan akan baik ketika terlahir dari wanita yang baik. Wallahua’lam bisshawab. Sumber Foto pexels FOLLOW SOCMEDFB & IG TINTAHIJAUcomIG & YT TINTAHIJAUcom Ilustrasi pengertian fitrah. Foto FreepikFitrah diambil dari bahasa Arab yaitu fa-tho-ro yang berarti “membuka” atau “menguak”, juga dapat diartikan sebagai perangai, tabiat, kejadian, asli, agama, ciptaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, fitrah dikaitkan dengan kata sifat, asli, bakat, pembawaan perasaan makna fitrah sendiri merupakan “asal kejadian”, “keadaan yang suci”, dan “kembali ke asal”. Oleh sebab itu, hari raya umat Muslim sering disebut sebagai hari yang fitrah dengan arti sebagai "kembali ke keadaan suci tanpa dosa".Fitrah merupakan keadaan yang dihasilkan dari sebuah penciptaan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, fitrah adalah awal mula penciptaan manusia. Sebab, lafaz fitrah tidak pernah dikemukakan oleh Alquran dalam konteksnya selain dengan Seorang MuslimIlustrasi pengertian fitrah. Foto FreepikFitrah dalam diri manusia secara religus dimaknai sebagai umat Muslim yang beriman Islam. Tegasnya dalam Alquran, Allah SWT meminta umat-Nya untuk meyakini syariat yang diajarkan dalam agama Islam dan mampu Alquran, kata fitrah telah terdapat dalam 19 ayat. Namun secara jelasnya, kata fitrah ada dalam Surat Ar Rûm ayat 30. Allah berfirman dalam ayat tersebut, yang artinya"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." QS. Ar-Rum 30Imam Bukhari berpendapat bahwa fitrah manusia adalah Islam. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, "Tidak ada seorang pun yang dilahirkan, kecuali ia terlahir dalam keadaan fitrah. Maka orangtuanyalah yang membuatnya jadi seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi" HR. Bukhari.

fitrah seorang wanita muslimah